Resensi film : The Lion King (1994)

Film the lion king disutradarai oleh Roger Allers ditulis oleh Irene Mecchi dan Jonathan Roberts termasuk genre film Adventure, Animation dan Drama (IMDB, 1994).

Film the lion king merupakan sebuah film animasi produksi Walt Disney Feature Animation yang dirilis ke bioskop oleh Walt Disney Pictures pada 15 Juni 1994, dan dirilis untuk publik pada 24 Juni 1994. The Lion King juga mendapatkan dua Piala Oscar karena pencapaiannya dalam musik dan Golden Globe untuk kategori Best Motion Picture (Daniel,2011). 

Film The lion king juga telah dimasukan ke dalam Film Nasional AS oleh Library of Congress karena bersifat kultural, bersejarah dan estetis yang signifikan. Rencananya The Lion King akan dibuat kembali dengan menggunakan teknologi CGI dan dirilis pada tahun 2019 (Octafiani, 2017).

Latar cerita The lion king

The Lion king, dikisahkan dalam sebuah alur cerita yang menarik tentang kerajaan hewan di Afrika. Kerajaan hewan yang dimpimpin oleh raja hutan yang bernama Mufasa dan anaknya simba yang akan menjadi seorang penerus atau Raja hutan berikutnya. 

Cerita berlatar belakang di pride rock atau lebih dikenal pride lands yaitu sebuah hutan tempat tinggal para singa dan para hewan yang hidup berdampingan. Pride lands kaya akan keanekagaraman alam, sumber air dan persediaan makanan yang melimpah yang mencukupi bagi semua hewan.

Diawali dengan lagu pembuka “circle of life” raja hutan yang menempati tahta dan dihormati seluruh hewan yang ada wilayah pride land (tanah kerajaan). Semua hewan tertunduk kepada raja hutan (Mufasa), dan diikuti oleh anak raja hutan (simba) yang sembari dikenalkan pada semua hewan yang ada di pride lands. Bersama dengan penasihat sang raja atau peramal sekaligus juga penasihat memberikan tanda kepada simba sebagai raja sah penerus Mufasa.

Tokoh dan Penokohan The lion king

Mufasa digambarkan sebagai seorang singa yang berkasa, bijak dan memiliki kekuatan yang membuat dirinya disegani oleh para hewan. Istrinya sarabi digambarkan dengan singa betina yang menawan, juga selalu mendampingin mufasa sebagai raja hutan. Sementara calon penerus mufasa yaitu simba, digambarkan sebagai anak singa yang selalu ceria dan selalui ingin tahu.

Tidak hanya itu, mufasa juga memiliki tangan kanan yaitu zazu. Zazu digambarkan sebagai burung beo berwarna biru yang mengikuti apa kata mufasa dan merupakan pengikut mufasa. Zozu juga digambar sebagai mata dari mufasa yang dapat melihat dari atas, sebagai pembawa pesan. Sementara peramal digambar seekor monyet yang bijaksana dan menjadi penasih bagi sang raja hutan turun temurun.

Alur cerita The lion king

Sosok raja hutan "Mufasa"

Mufasa sebagai seorang raja hutan dan juga ayah simba menceritakan tentang seorang raja. Mufasa menjelaskan “Seorang raja memiliki tugas untuk mengatur, seorang raja akan terbit dan tenggelam seperti matahari, suatu hari akan tiba waktunya ayah untuk tenggelam, dan kau akan terbit sebagai raja yang baru”. Artinya suatu saat pasti ayah simba (mufasa) tidak akan menjadi raja hutan lagi atau terbenam dan digantikan oleh anaknya simba sebagai penerus raja hutan berikutnya. Penerus yang sah dari raja hutan yang diakui dan dihormati para hewan di pride land semua yang disanari oleh matahari adalah wilayah kerajaan kita, kata mufasa kepada anaknya simba.

Si Antagonis "Scar"

Dibalik kekuasaan raja mufasa yang perkasa, memberikan kedamaian pada para hewan di pride land ada seekor singa yang tidak senang dengan pengusa mufasa, dia adalah Scar. Scar tidak lain adalah adhik mufasa yang tidak dipilih menjadi raja hutan. Scar tidak dipilih karena tidak memiliki kemampuan dan kekuatan yang harus dimiliki oleh raja hutan. Scar digambarkan singa yang kurus dan berpikiran licik dan selalu ingin menjatuhkan mufasa agar dia bisa menjadi seorang raja hutan. Namun sang raja mufasa, bijaksana menghormati scar karena dia juga saudaranya.

Tanah terlarang

Suatu ketika scar menghasut simba untuk pergi ke tanah terlarang. Tanah terlarang merupakan tanah dimana para heyna berkumpul atau merupakan tanah kekuasaan para heyna. Diceritakan seblumnya bahwa mufasa melarang simba untuk pergi ke tanah terlarang atau kuburan para gajah. Simba kecil, yang selalu ingin tahu penasaran dan ingin pergi kesana (rencana scar berhasil). Simba mengajak teman dekatnya Nala pergi kesana, ia meminta ijin pergi ibunya (sarabi) dengan modus untuk pergi ke kolam, ditemani dengan zozu. Nala merupakan singa betina kecil teman bermain dan teman terbaik simba.Zozu menceritakan kepada simba, nala merupakan jodoh simba karena telah menjadi tradisi perjodohan, namun simba menolak dengan polosnya karena nala adalah teman terbaiknya. Dalam perjalanan ke tanah terlarang Simba dan Nala yang ditemani zozu memiliki siasat agar zozu tidak bersama mereka di tanah terlarang dan rencanapun berhasil. Simba dan Nala pun akhirnya tiba di tanah terlarang atau tempat para heyna berada, merupakan musuh mufasa dan sekutu dari scar.

Di tanah terlarang Simba dan Nala berjalan-jalan melihat tanah terlarang yang mengerikan, sampai akhirnya ada tiga heyna yang mendekati dan akan memangsa simba dan nala. Simba dan Nala pun langsung lari ketakutan menghindari terjangan dari para heyna. Zozu yang menemukan simba dan nala di tanah terlarang langsung cepat mengabari mufasa karena anaknya simba dalam bahaya. Mufasa dengan sigap bertarung dengan para heyna dan menyelamatkan anaknya simba dan temannya simba (nala). Dan mereka pun kembali ke pride lands, Simba menyesali apa yang telah dilakukannya. Bersama dengan ayahnya mufasa, simba mempertanyakan sebagai seekor singa dan sebagai calon raja hutan harus memiliki keberanian. Simba ingin jadi pemberani seperti ayahnya, namun ayahnya bercerita, “keberanian itu bukan ditunjukkan dengan membuat masalah, akan tiba saatnya untuk kita menjadi pemberani”. Simba mengelak “tapi ayah tidak takut apapun ?” dan ayahnya menjawab”hari ini aku benar-benar takut, kehilanganmu simba”.

Kematian Mufasa

Melihat simba yang kembali pulang dengan selamat, Scar yang licik kembali melakukan siasat untuk berusaha menjatuhkan mufasa dan simba. Scar mendatangi simba dan mengajaknya ke perangkap yang telah dibuatnya. Simba kecil yang tidak tahu mengikuti apa kata pamannya (scar). Sebelumnya scar telah menyiapkan rencana bersama dengan para heyna menjebak simba. Rencana tersebut yaitu dengan menggunakan gerombolan ratusan zebra. Ratusan zebra yang dikejar oleh heyna, ketukan dan lari bergerombol menuju arah simba. Simba lari ketakutan, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena saking banyaknya para zebra. Mufasa yang tahu anaknya terancam berlari menolong anaknya, dengan susah payah akhirnya berhasil. Namun ketika anaknya selamat, mufasa masih dalam kesulitan karena belum bisa lepas dari gerombolan zebra yang terus lari. Sampai akhirnya meloncat ke tebing, disaat itu pula ada scar yang bersiap untuk mendorong mufasa agar jatuh dari tebing dan terinjak oleh segerombal zebra. Mufasa pun akhirnya tidak selamat dan meninggal. Simba yang melihat ayahnya telah tiada hanya bisa menangis, dan pamannya (scar) menyuruh simba untuk lari.Scar mengatakan ini salah simba, dan simba pun lari sejauh mungkin, namun siasat scar menyuruh untuk menghabisi simba dengan menggunakan heyna agar memangsanya.

Rencana kejam Scar berhasil, Scar menceritakan kepada kawanan singa bahwa raja mereka mufasa telah tiada begitu pulan dengan simba. Sarabi sangat sedih mendengar kabar tersebut, seakan tidak percaya. Scar pun menjadi raja hutan dan menggantikan mufasa yang telah meninggal. Scar yang semena-mena menjadi raja mengajak segerombolan heyna untuk berdampingan di pride lands, dan menyuruh kawanan singa betina untuk berburu mencarikan makan para heyna. Pride land pun menjadi rusak dan hancur karena ulah scar raja hutan yang baru.

Simba, Pumba dan Timon

Disisi lain, simba yang terus berlari, tergeletak hampir dimakan oleh burung pemakan bangkai akan tetapi diselamatkan oleh pumba dan timon. Pumba digambarkan seekor babi yang merupakan kawan dari timon. Kemudian timon dan pumba mengajari simba untuk hidup dan melepaskan semua masa lalunya “hakuna matata = jangan khawatit” itu yang diajarkan oleh timon dan pumba. Seiring berjalannya waktu, simba tumbuh menjadi singa besar yang perkasa mirip ayahnya. Simba tumbuh bersama timon dan pumba jauh dari pride lands. Takdirpun berkendak, simba kembali bertemu dengan Nala teman kecilnya ketika akan memangsa temannya pumba. Nala menjelaskan keadaan pride land yang hancur oleh kekuasaan scar dan bercerita tentang ibunya(sarabi). Nala mengajak simba untuk pulang, simbapun menolak karena itu masa lalu simba bukan siapa-siapa lagi. Simba yang berputus asa, kemudia peramal menemuinya dan menyakinkannya bahwa ia adalah penerus raja hutan yang sah.

Kembalinya sang raja hutan

Simba pun akhirnya kembali, bersama dengan nala dan juga temannya timon dan pumba untuk menantang scar dan merebut kembali tahta yang seharusnya ia miliki. Pertarungan pun tak terhindarkan antara simba dengan pamannya (scar). Namun scar yang licik, mengatakan bahwa simba adalah pembunuh, ia yang menyebabkan mufasa(ayahnya) meniggal dihadapan para singa lain dan heyna. Simba mengakuinya, dan Scar mendesak simba yang hampir jatuh dalam jurang dan mengatakan “aku yang membunuh ayahmu (mufasa)”. Simba langsung marah dan mendesak scar mengatakan kepada para singa lain, pertarungan sengit simba melawan scar, tanpa sadar scar mengatakan para heyna adalah musuh. Simba berhasil mendesak scar, dan menyuruhnya agar lari dan jangan pernah kembali. Tak disangka heyna yang mendengarkan perkataan scar”bahwa heyna adalah musuh” scar akhirnya diserang oleh gerombolan heyna.

Pride land kembali damai, dipimpin oleh Simba sang raja hutan. Pride land yang hancur kembali menjadi hutan yang dipenuhi sumber-sumber kehidupan bagi para hewan lain. Didampingi oleh Nala, timon dan pumba, Simba menunjukan anaknya akan menjadi penerus raja hutan selanjutnya. Semua hewan tunduk dan hormat kepada calon raja hutan baru anak simba. Keadaan pride line kembali damai, sejuk dan aman sentosa. Simba, Nala, anaknya , timon, pumba dan seluruh hewan yang ada dihutan kembali hidup tenang dan akhirnya bahagia.

Komentar Film The lion king

Film Lion king ini sangat layak dan disarankan untuk ditonton oleh anak-anak atau remaja. 

Film ini mengisahkan cerita tentang hewan yang memiliki alur yang mudah dicerna. Mengisahkan kehidupan raja hutan dan anaknya yang penuh dengan kasih sayang mengajarkan kita untuk menghargai orangtua dan juga mengajarkan kita untuk menghadapi masalah yang ada. 

Menjadi seorang yang pemberani dan juga menjadi seorang yang bertanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain.

Pesan moral Film The lion king

Pesan moral yang dapat dipetik dan dapat dijadikan contoh dari film lion king ini yaitu sebagai seorang anak harus patuh dengan orang tua-karena orangtua tahu yang benar dan salah, jangan terus melihat masalalu tapi juga lihatlah masa depan, jangan melupakan jati diri, saling berbagi dengan teman, berbuat licik akan mendatang masalah di kemudian hari dan beberapa pesan moral lain yang dapat diterapkan dikehidupan. 

Sebagai seorang anak, maka tugas kita adalah patuh dengan orang tua, orang tua memiliki pemikiran yang lebih luas dari kita. Sehingga apa yang dikatakan orang tua menjadi penting bagi kita. Kita harus dapat menjadi diri sendiri, dapat berpikir untuk terus maju dan menghadapi rintangan yang ada didepan kita. 

Quote Film The lion king

Mengkutip kata-kata berkesan dalam film ini yaitu 

Ceritakan apa masalahmu kepada seseorang yang kita anggap sangat dekat, dengan kita bercerita maka apa yang kita rasakan semakin ringan dan masalah kita hadapi akan menemukan solusi dan menyelesaikannya

Kita harus berani dalam menghadapi semua masalah yang ada, karena diam dan terus lari dari masa lalu tidak akan ada gunanya”.

Resensi film The Lion King (1994)

Daftar Pustaka :

Daniel. 2011. "The Lion King" yang Fenomenal dalam http://www.kompasiana.com/danielht/the-lion-king-yang-fenomenal_550bc3aba33311081c2e39e8 diakses pada 26 September 2017 pukul 15.00 WIB

Imdb.1994.The Lion King (1994).Dalam “http://www.imdb.com/title/tt0110357/” diakses pada 26 September 2017 pukul 14.30 WIB

Octafiani,Devy.2017.Terungkap! Twist di Cerita 'The Lion King' dalam “https://hot.detik.com/movie/d-3607609/terungkap-twist-di-cerita-the-lion-king diakses pada 26 September 2017 pukul 15.45 WIB

Roger Allers, R. M., Hans Zimmer & Mark Mancina, B. F. (1994) THE LION KING. USA.

Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Resensi film : The Lion King (1994)"