Pemanfaatan Slims di Perpustakaan

Berikut saya bagikan artikel saya berjudul: "Pemanfaatan Sistem Otomasi Perpustakaan Slims Versi 8 Akasia untuk Menunjang Kebutuhan Perpustakaan"

Sesuai dengan keahlian dan pengalaman dilapangan, serta sejalan dengan tema upgrading lesson kali ini, penulis akan membahas pemanfaatan sistem otomasi perpustakaan dalam menunjang kebutuhan perpustakaan, khususnya Slims Versi 8 Akasia. 

Berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman di Fadel Muhammad Resource Center (FMRC) serta penelitian yang pernah penulis lakukan terkait Slims, penulis melihat perlunya adanya pemanfaatan Slims untuk menunjang kebutuhan perpustakaan, sehingga topik ini penulis angkat.

Penggunaan perangkat lunak otomasi perpustakaan di Indonesia
Gambar 1. Penggunaan perangkat lunak otomasi perpustakaan di Indonesia (Sumber : Fahmi, 2017 dengan ubahan penulis)

Penggunaan Senayan Library Management System (Slims) sebagai perangkat lunak yang menunjang kebutuhan perpustakaan saat ini banyak digunakan oleh perpustakaan. Hal ini tidak terlepas bahwa Slims merupakan perangkat lunak open sources yang dapat digunakan secara gratis dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perpustakaan. Berdasarkan penggunaan sistem otomasi perpustakaan yang tergabung di Indonesia Onesearch, dapat disimpulkan penggunaan perangkat lunak sistem otomasi perpustakaan meliputi Slims, Inlis, Koha, Siprus, libsys dan lontar sebagai berikut :

Berdasarkan gambar 1, penggunaan slims paling banyak digunakan perpustakaan di Indonesia sejumlah 232 pengguna, diikuti dengan Inlis (29 pengguna), Koha (3 pengguna), Siprus (2 pengguna), libsys (1 pengguna) dan lontar (1 pengguna).

Berdasarkan latar belakang di atas, pemanfaatan Slims untuk menunjang kebutuhan perpustakaan dalam artikel ini akan dijabarkan berdasarkan lima aspek yaitu perkembangan, fitur, metadata, interoperabilitas dan pemanfaatan. Adapun alasan penjabaran aspek tersebut berdasarkan data dilapangan dan juga pengamalan penulis dijabarkan sebagai berikut :

Poster seminar Pemanfaatan Sistem Otomasi Perpustakaan Slims Versi 8 Akasia

Perkembangan Slims

Senayan Library Management System (SLiMS) adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) dengan sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Nasional. Seiring perkembangan waktu, aplikasi ini kemudian dikembangkan oleh komunitas pengguna dan penggiat SLiMS. 

Aplikasi SLiMS dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, SLiMS mendapat penghargaan tingkat pertama dalam ajang INAICTA 2009 untuk kategori open source.

Dalam perkembangannya, SLiMS terus mengalami pemutakhiran dalam hal perbaikan sistem guna menunjang kinerja dari piranti perangkat lunak tersebut. Berikut adalah sejarah perkembangan system otomasi Senayan Library Management System (SLiMS) :

Tabel 1. Perkembangan Slims

No. Tahun Rilis Versi Keterangan

1. 2008-2009 3.0 – 3.5 Stable 1- Stabel 6

2. 2009-2010 3.6-3.11 Stable 7- Stable 12

3. 2010 3.12 Stable 13

2010 3.13 Stable 14/Seulanga

4. 2011 3.14 Stable 15/Matoa

5. 2013 5 Meranti

6. 2014 7 Cendana

7. 2016 8 Akasia

Sumber : Hasil olahan penulis, 2017

Fitur-fitur Slims

SLiMS yang merupakan perangkat lunak berbasis web memiliki berbagai fitur penunjang kebutuhan yang terdapat di dalamnya. Berikut adalah fitur penunjang sebagai berikut:

  1. Online Public Access Catalog (OPAC) dengan pembuatan thumbnail yang di-generate on-thefly. 
  2. Thumbnail berguna untuk menampilkan cover buku. 
  3. Mode penelusuran tersedia dalam bentuk sederhana (Simple Search) dan tingkat lanjut (Advanced Search). 
  4. Detail record juga tersedia format XML (Extensible Markup Language) untuk kebutuhan web service. 
  5. Manajemen data bibliografi yang efsien meminimalisasi redundansi data dan mendukung pengatalogan RDA 
  6. Citation untuk melakukan kutipan secara langsung dalam format APA Style, Chicago Style, MLA Style dan Turabian Style 
  7. Warta Perpustakaan menampilkan informasi-informasi terkait dengan perpustakaan maupun informasi mengenai institusi 
  8. Chat dengan Pustakawan yang memudahkan pengguna untuk menghubungi pustakawan
  9. Related book menampilkan koleksi yang terkait 

Metadata

Cantuman Bibliografis Slims dalam format XML
Gambar 2. Cantuman Bibliografis Slims dalam format XML (Sumber : Hasil olahan penulis, 2018)

MODS merupakan skema penyusun unsur data bibliografi yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, khususnya pada penggunaan sistem otomasi yang ada di perpustakaan. Skema metadata MODS sendiri dikembangkan sebagai jawaban terhadap keluhan yang terdapat pada skema Dublin Core yang terlampau sederhana dalam lingkup kebutuhan perpustakaan, serta sebagai alternatif dalam format MARC 21 yang terlalu rumit bagi pemenuhan kebutuhan record pengguna di luar perpustakaan. MODS dapat menampung data dari cantuman MARC untuk konversi atau dapat dipakai untuk resource description baru (Pendit, 2007).

Selain, itu untuk penerapan metadata deskriptif, Slims sudah mendukung RDA (Resource Description and Access). RDA adalah suatu standar untuk deskripsi dan akses baru yang dibuat untuk menggantikan AACR pada tahun 2009. RDA telah diterapkan di Australia, Selandia, Baru, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. RDA juga akan diadopsi oleh Jerman dan Perancis yang saat ini masih menggunakan bahasa pengatalogan deskriptif tersendiri. 

RDA dikembangkan sebagai sarana pengatalogan generasi baru yang dirancang untuk dunia digital. RDA berisi instruksi untuk pendeskripsian semua jenis bahanperpustakaan, termasuk versi digital dan sambung jaring (online) (Perpustakaan Nasional, 2016)

Interoperabilitas

OAI-PMH Slims perpustakaan
Gambar 3. OAI-PMH Slims (Sumber : Hasil olahan penulis, 2018)

Menurut Committee on Cataloging: Description & Access (CC:DA) (2000) menjelaskan interoperabilitas adalah kemampuan dua atau lebih sistem atau komponen untuk bertukar informasi dan menggunakan informasi yang dipertukarkan tanpa usaha khusus dari kedua sistem. Salah satu protokol untuk interoperabilitas yang umum digunakan dilingkup perpustakaan yaitu OAI-PMH. OAI-PMH menyediakan kerangka interoperabilitas aplikasi-independen berdasarkan pemanenan metadata. 

Ada dua kerangka OAI-PMH yaitu Data Providers dan Service Providers. Data Providers (Penyedia Data) mengelola sistem yang mendukung OAI-PMH sebagai alat untuk mengekspos metadata; dan Service Providers (Penyedia layanan) menggunakan metadata yang dipanen melalui OAI-PMH sebagai dasar untuk membangun layanan bersama. Sehingga metadata dari berbagai sumber seperti repositori institusi dapat dikumpulkan dalam satu database dan layanan dapat diberikan berdasarkan data terpusat (Open Archive, 2015). 

Slims sebagai perangkat lunak untuk sistem otomasi perpustakaan memiliki fitur OAI-PMH yang dapat digunakan sebagai sarana pertukaran data. Hal ini membuat Slims dapat memanfaatkan fitur OAI-PMH untuk bergabung di Union Catalog seperti Indonesia Onesearch.

Pemanfaatan Slims 8 Akasia

Slims di Indonesia Onesearch

Pemanfaatan Slims sangat membantu kebutuhan perpustakaan terutama di FMRC. Sudah sekitar tahun 2017, FMRC mulai memanfaatkan Slims untuk menungjang kebutuhan perpustakaan seperti layanan teknis untuk pengolahan koleksi dan layanan pengguna untuk layanan penelusuran informasi. FMRC secara komitmen mempertahankan penggunaan Slims dan mengembangkan lebih lanjut Slims. 

Penggunaan Slims berdasarkan pengalaman penulis, memiliki beberapa kelebihan seperti:

  • mudah dalam pengolahan koleksi seperti katalogisasi buku, jurnal, tesis dan disertasi. 
  • terdapat modul pelaporan yang memudahkan laporan statistik harian staf dan statistik koleksi. 
  • dilengkapi juga modul administrator yang berfungsi untuk melakukan data administrasi unit kerja seperti administrator sistem, kelompok pengguna (staf) dan anggota perpustakaan. 
  • Mendukung pertukaran data, FMRC telah megintegrasikan Slims di Indonesia Onesearch, sehingga koleksi FMRC dapat juga dilihat di Indonesia Onesearch.

Beberapa kekurangan slims seperti:

  • Chat dengan pustakawan yang kurang dimanfaatkan karena tidak populernya fitur tersebut dikalangan pemakai. Disisi lain fitur chat dengan pustakawan slims juga memiliki kekurangan seperti tidak adanya pelaporan statistik ketika pemakai melakukan percakapan dengan pustakawan. 
  • Warta perpustakaan juga kurang dimanfaatkan dan memiliki tampilan yang cendurung statis dibanding dengan tulisan blog pada umumnya yang lebih interaktif.

Pemanfaatan slims untuk menunjang kebutuhan perpustakaan tidak terlepas dari kreatifitas dan inovasi pengembangan yang dilakukan oleh pihak perpustakaan. 

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, terdapat banyak fitur yang terdapat di Slims, sehingga perlu adanya upaya untuk memaksimalkan fitur tersebut. 

Secara sederhana, Slims sudah dapat mengakomodir kebutuhan perpustakan terkait sistem otomasi perpustakaan. Kelebihan dan kekurangan slims juga perlu ditambah dan diperbaiki agar dapat secara maksimal memenuhi kebutuhan perpustakaan.

Daftar Referensi 

CC:DA (Committee on Cataloging: Description and Access).2000."Task Force on Metadata: Final report" Dalam http://www.libraries.psu.edu/tas/jca/ccda/tf-meta6.html diakses pada 18 Januari 2018 Pukul 06.42 WIB.

Fahmi, Ismail. 2017. “Perpustakaan Digital dan Pembangunan Nasional” Presentasi disampaikan dalam Seminar Nasional Perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Brawijaya 26 September 2017.

Open Archive. 2015. The Open Archives Initiative Protocol for Metadata Harvesting dalam diakses pada 1 April 2018 pukul 04.00 WIB

Pendit, Putu Laxman. 2007. Perpustakaan Digital :Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Sagung Seto.

Perpustakaan Nasional.2016.Pedoman RDA. Jakarta : Perpustakaan Nasional

Ucapan Terimakasih

Saya mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan panitia dan tim HMPIP FIA UB yang telah mengundang saya pada Upgrading Lesson dengan tema Meningkatkan wawasan tentang pemanfaatan teknologi Slims 8, pada tanggal 21 April 2018. 

Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, Pak Hendrawan, Mas Erlangga, dan Afib yang telah berkontribusi pada tulisan dan pemahaman saya terkait otomasi perpustakaan. 

Materi Presentasi

Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Pemanfaatan Slims di Perpustakaan"