Penerapan repositori institusi di universitas

Makalah berjudul "Implementasi Open Source Software (OSS) Eprint Repository di Perpustakaan Perguruan Tinggi: Studi pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)" kami konversi menjadi jurnal dan diterbitkan oleh Jurnal Khizanah al-Hikmah (Sinta 2). Jurnal ini lahir dari tugas mata kuliah "Pengembangan perpustakaan digital", kerja kelompok, mini riset kualitatif dengan mengumpulkan data secara langsung dilapangan, wawancara dan analisis dokumen yang telah selesai pada 14 Juni 2017

Tiap anggota memiliki kontribusi masing-masing, dan dibagi sesuai poin atau pembahasan dalam makalah. Sementara observasi di lapangan dan wawancara dilakukan secara bersama-sama di Perpustakaan UMM dan Pusat TI Universitas. 

Postingan blog ini utamanya saya buat sebagai bentuk kemas ulang, berbagi pengetahuan yang barangkali tidak termuat dalam "jurnal" dan "makalah" yang tidak diterbitkan.

Mengapa membahas repositori institusi universitas?

Riset ini merupakan Tugas dan UAS Takehome yang dikerjakan secara kelompok, oleh karenanya tema masing-masing kelompok telah ditetapkan. Kebetulan kami memperoleh tema "Open source sebagai alternatif perpustakaan digital", sehingga kami memutuskan membahas repositori universitas. 

Seperti yang diketahui repositori institusi merupakan bagian dari perpustakaan digital yang tidak terpisahkan. Repositori institusi merujuk penyimpanan lokal konten digital universitas, sedangkan perpustakaan digital adalah penyimpanan koleksi digital secara luas. 

Apa yang kami lakukan selama observasi?

Sebelum turun ke lapangan tentu kami telah menyusun kajian literatur, dan melakukan observasi awal untuk mendeteksi letak permasalahannya. Kami juga menyusun pedoman wawancara terstruktur. 

Masalah yang nampak selama observasi dan wawancara termasuk penggunaan dua repositori secara bersama-sama Ganesha Digital Library (GDL) dan Eprints. GDL hanya dapat di akses di perpustakaan bersifat lokal dan berisi Electronic Thesis Disertasion (ETD) yang dapat diakses secara fulltexts, namun tidak terindeks di Webometric. Sedangkan Eprints dapat diakses secara online dan terindeks oleh webometric, namun hanya berisi judul dan abstrak ETD. 

Selain itu, adanya pemisahan pengelolaan repositori yang dilakukan oleh perpustakaan (GDL) dan pusat TI (Eprints) dalam hal server. 

Pelajaran apa yang dapat diambil?

Ada banyak permasalahan yang muncul berurusan dengan repositori, seperti penerapan repositori dengan semangat mengejar webometric, dan penggunaan open source yang populer. Repositori merupakan salah satu aspek dalam mengejar webometric, agar lokal konten dapat terindeks (visible) maka perangkat lunak yang dilakukan harus mendukung. Pemilihan perangkat lunak sedari awal harus ditetapkan oleh universitas, agar tidak terjadi penggunaan perangkat lunak 2 jenis, migrasi dsb. 

Apakah kamu tertarik membaca jurnal Penerapan repositori institusi di universitas? 

Berikut saya bagikan jurnal yang telah kami buat berisi riset mini, dokumentasi kegiatan yang kami lakukan:

Penerapan repositori institusi di universitas

Judul

Penerapan Eprints sebagai Repositori Institusi pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan perangkat lunak repositori intitusi eprint di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (Perpustakaan UMM) serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi pasif, wawancara dan dokumen. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan UMM menggunakan dua repositori intitusi yaitu ganesha digital library (GDL) dan Eprint. GDL berisi lokal konten UMM dapat diakses secara fullteks di jaringan lokal perpustakaan, namun tidak masuk pemeringkatan webometric repositori.Sedangkan Eprint digunakan untuk menunjang dan mendongkrak pemeringkatan repository webometric UMM dan hanya berisi deskripsi bibliografi, abstrak dan BAB 1 -3. 

Kata kunci: 

Repositori institusi; Eprints; Perpustakaan digital; Perpustakaan perguruan tinggi

Unduh jurnal: 

Mengapa ada beberapa sumber untuk mengunduh jurnal tersebut?

Jika dilihat, sumber utama konten adalah Jurnal Khizanah al-Hikmah. Khizanah sendiri terindeks oleh beberapa indexer jurnal, sehingga metadata dan kontennya dapat dipanen oleh pemanen tersebut seperti Google Scholar, Sinta, Onesearch, Dimension, dll. Mana yang valid untuk mengunduh jurnal Penerapan repositori institusi di universitas? Jawabannya semua valid, karena beberapa sumber tersebut dapat dianggap sebagai indexer. 

Ada beberapa keuntungan dari jurnal yang diindeks dan dipanen oleh harvester lain sejauh pemahaman saya yaitu jurnal menjadi lebih visible di mesin pencari (Google) dan backup jurnal apabila server open journal system (OJS) atau website penerbit jurnal down. 

Apakah kita bisa lakukan share di media sosial peneliti seperti researchgate, academia, bahkan situs repositori seperti zenodo?

Menurut pemahaman saya bisa dicek pada lisensi website jurnal dan File PDF (ada watermark contohnya "CC BY NC SA" yang berarti :

Anda diperbolehkan :

  • Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun; 
  • Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini

Berdasarkan ketentuan berikut: 

  • Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda. 
  • NonKomersial — Anda tidak dapat menggunakan materi ini untuk kepentingan komersial.
  • BerbagiSerupa — Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.

Sehingga, jurnal ini dapat dibagikan secara luas dan sesuai ketentuan Creative Commons.

Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

1 komentar untuk "Penerapan repositori institusi di universitas"

  1. Institutional repository; repositori institusi; digital library; perpustakaan digital; academic library; perpustakaan perguruan tinggi; Eprints; open source software

    BalasHapus

Untuk pembaca blog Ganipramudyo.web.id, Feel free to ask!