Review Alcatraz Versus the Evil Librarians - The Shaterred Lens

Brandon Sanderson merupakan penulis fantasi dan fiksi ilmiah. Sanderson dikenal atas alam Cosmere-seluruh buku fantasi dewasanya (terutama serial Mistborn dan The Stormlight Archive); dan karyanya dalam penyelesaian serial fantasi epik Robert Jordan The Wheel of Time.

Buku Empat Alcatraz Versus the Evil Librarians - The Shaterred Lens merupakan salah satu buku dari series buku Alcatraz Versus the Evil Librarians. Buku pertama dengan judul ALCATRAZ VS. THE EVIL LIBRARIANS buku satu, ALCATRAZ VS THE EVIL LIBRARIANS THE SCRIVENER'S BONES Buku Dua, ALCATRAZ VS THE EVIL LIBRARIANS THE KNIGHTS OF CRYSTALLIA Buku 3 ALCATRAZ VS THE EVIL LIBRARIANS THE DARK TALENT Buku 5. 

The Shaterred Lens menceritakan petualangan Alcatraz bersama teman-temannya untuk menyalamatkan Mokia. Alcatraz merupakan memiliki bakat perusak, tidak terlalu pandai, dia menggunakan bakatnya melalui lensa okulator yang memiliki banyak kemampuan seperti lensa pemberi, lensa kejujuran, lensa komunikator, dll. Dia memiliki teman Bastile merupakan cristianis atau prajurit yang handal. Kaz juga merupakan prajurit, kakeknya sama-sama menggunakan lensa okulator mampu untuk berkomunikasi jarak jauh, ibunya alcatras, merupakan pustakawan serta sepupunya aydee memiliki bakat untuk menggandakan apapun, namun tak bisa berhitung. 

Awal perjalanan dimulai ketika Alcatraz dan Bastile di sebuah kerajaan jauh dari mokia, mendengar pustakawan menyarang mokia. Rakyat mokia tak bisa berbuat banyak, hingga akhirnya Alctraz menyalamat mokia. Alcatraz menjadi raja sementara. Kisah dimulai dengan kekonyolan alcatraz, bastile mengajari alcatraz untuk berperang menggunakan teddy bear. Teddy bear, granat yang bisa meledak, bahkan tidak nampak seperti meledak. Alcatraz bahkan meledekkannya, hingga terpental tidak tahu cara menggunakannya dan fungsinya berbeda tiap warna. 

Mendengar kabar mokia diserang alcatraz, mengajak bastile ikut bertemu dengan kakeknya merupakan penasehat kerajaannya. Memutuskan untuk pergi, karena kerajaan tidak membantu mokia yang diserang oleh pustakawan. Alcatraz meminta bantuan aeydee sbagai pilot untuk membawanya ke mokia. Ia mengenderai kupu-kupu raksasa berbadan cermin. Alcatraz usianya sekitar 13tahun sementara ayde juga sama. Peperangan dimulai ketika sampai, pustakawan menyerbu mokia. 4 robot raksasa menyerang melemparkan batu raksasa ke kubah kaca pelindung mokia yang hampir hancur, serangan dari terowongan pun dimulai. Senjata pustakawan dan mokia fungsinya sama yaitu melumpuhkan hingga korbannya koma. Bisa diobati dengan penawar, namun hanya dimiliki oleh pemilknya masing-masing. Seperuh warga mokia koma, tak bisa diobati karena tidak memiliki penawar. 

Jika kamu merupakan seorang pustakawan, mahasiswa ilmu perpustakaan, atau tertarik dengan informasi maka Igan rekomendasikan untuk membacanya. Buku ini nyeleneh, tak ada daftar isi, pun bab nya tidak masuk akal. Gaya penulisan yang unik ini membuat kita tertarik untuk membacanya. Ada beberapa poin  yang diambil seperti, ketika kau tidak suka membaca buku, sebenarnya kau tidak membaca nya dengan benar. Sanderson menggiring pembacanya untuk mempraktikan semua gerakan yang ada dibuku ini, kita nanmpak seperti orang yang aneh-bisa dicoba. 

Hal lain menarik seperti, penjelasan makna dari pentingnya informasi, ketika informasi itu diseberluaskan bisa menjadi malapetaka sehingga harus tepat dalam memanfaatkan seperti pembuatan reaktor nuklir. 
Buku Alcatraz VS The Evil Librarian
Deskripsi Fisik 265 halaman : illustrasi ; 22 cm
Buku ini dapat ditemukan di Perpustakaan UI., Lantai 2 dengan nomor panggil 813.6 SAN a
Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Review Alcatraz Versus the Evil Librarians - The Shaterred Lens "