SISTEM KLASIFIKASI LIBRARY OF CONGRESS

Berikut kami bagikan makalah berjudul sistem klasifikasi Library of Congress (LC):

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan klasifikasi merupakan kegiatan teknis pustakawan dalam bidang pengolahan. Objek yang diklasifikasikan berupa koleksi-koleksi perpustakaan. Klasifikasi menurut Sulistyo Basuki (1991) berasal dari kata Latin “classis”, yang artinya proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa batasan klasifikasi adalah usaha menata alam pengetahuan ke dalam tata urutan sistematis dengan tujuan untuk memudahkan penelusuran informasi.

Beberapa sistem klasifikasi yang diberlakukan dalam beberapa perpustakaan diantaranya adalah DDC (Dewey Decimal Classification), UDC (Universal Decimal Classification), LC (Library of Congress), dan lain-lain. Dari semua klasifikasi yang ada saat ini, makalah ini akan membahas mengenai sistem klasisfikasi Library of Congress. Sistem klasifikasi Library of Congress berbeda dengan sistem klasifikasi yang lain dalam hal pengkodean dan pembagian kelas, serta merupakan sistem klasifikasi yang masih terus dikembangkan saat ini. Selain itu penggunaannya dalam pembuatan katalog digital yang makin dikenal hari demi hari. Hal ini yang mendasari penulis untuk membahas lebih banyak lagi mengenai sistem klasifikasi Library of Congress.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1. Apa definisi sistem klasifikasi Library of Congress?

1.2.2. Bagaimana sejarah munculnya sistem klasifikasi Library of Congress?

1.2.3. Apa saja ruang lingkup dalam sistem klasifikasi Library of Congress?

1.3 Tujuan

Sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan makalah ini:

1.3.1. Memahami definisi sistem klasifikasi Library of Congress;

1.3.2. Memahami sejarah munculnya sistem klasifikasi Library of Congress;

1.3.3. Memahami ruang lingkup sistem klasifikasi Library of Congress;

SISTEM KLASIFIKASI LIBRARY OF CONGRESS

BAB II ISI

2.1 Definisi Sistem Klasifikasi Library of Congress

Sistem klasifikasi Library of Congress merupakan sistem yang digunakan oleh pusat penyelenggara system copyright Amerika dan merupakan banknya penerbitan resmi pemerintahan Amerika serta pemerintah-pemerintah luar negeri yang juga merupakan pusat penyimpanan berbagai hadiah perpustakaan untuk bangsa Amerika yaitu Perpustakaan Library of Congress dalam rangka menggolongkan atau mengelompokkan secara sistematis terhadap buku dan bahan pustaka lain berdasarkan subjek serta sebagai sarana pengaturan bahan pustaka tersebut pada rak. Adapun prinsip dasar mengenai klasifikasi ini merupakan kelompok bagian penjajaran di rak berdasarkan luasnya cakupan ilmu pengetahuan dan subjek yang spesifik dalam setiap cakupan, jadi pengguna memungkinkan dapat menemukan materi secara mudah.

2.2 Sejarah Sistem Klasifikasi Library of Congress

Library of Congress didirikan pada tanggal 24 April 1800 di Gedung Capitol dengan persetujuan Presiden John Adams untuk memfasilitasi kerja dan penelitian yang dilakukan oleh kongres, lebih tepatnya yaitu sebagai sumber bibliografi bagi para eksekutif dan kantor-kantor cabang pemerintahan. Pada awalnya, koleksi dibeli dari London dengan dana sebesar $ 5.000 yang sebagian besar koleksinya merupakan buku dan dokumen bertema hukum.

Pada bulan Agustus 1814, pasukan Inggris yang merupakan penjajah nagara Amerika menyerbu dan membakar Gedung Capitol untuk menghancurkan Library of Congress beserta dengan koleksinya. Setelah kejadian tersebut, Thomas Jefferson menawarkan koleksi pribadinya yang telah dikumpulkannya selama 50 tahun. Koleksinya meliputi buku-buku tentang berbagai tema seperti filsafat, sains, sastra, dan bahkan bahasa asing. Dia ditawari $ 23.950 untuk 6.487 buku koleksinya yang akan dibeli perpustakaan.

Ketika Perpustakaan bangunan Kongres dibuka untuk umum pada tanggal 1 November 1897, gedung perpustakaan ini dianggap sebagai monumen nasional dan mulia "yang terbesar, yang paling mahal, dan paling aman" di dunia. Setelah perpustakaan tersebut terbentuk, Library of Congress kemudian mengembangkan suatu sistem klasifikasi tersendiri, yang kemudian dikenal dengan istilah sistem klasifikasi Library of Congress. Sistem klasifikasi ini dikembangkan pada tahun 1897 oleh James Hanson (kepala departemen pengatalogan) dan asistennya Charles Martel. Mereka memutuskan bahwa sistem sebelumya tidak lagi dapat memadai untuk koleksi berjumlah hampir satu juta jilid. Sistem sebelumnya, yang dimiliki oleh Thomas Jefferson untuk perpustakaan pribadinya dengan koleksi hampir 7000 jilid, yang telah dijual kepada kongres ketika terjadi kebakaran pada tahun 1814.

Selama proses pengembangan tersebut, beberapa skema yang dipelajari adalah: Dewey Decimal Classification (pada saat itu edisi ke lima), pengembangan klasifikasi Cutter dan skema German Halle. Diantara sistem tersebut tidak ada yang diadopsi secara penuh, tetapi outline dan notasi pada kelas utama serupa dengan pengembangan pengklasifikasian Charles Ammi Cutter. Aturan Cutter menggunakan simbol alfanumerik sebagai metode penataan buku pada sistem alfabetis dibandingkan dengan pemberian kelas.

Nomor Cutter tersebut dapat digunakan untuk memberikan nomor panggil yang unik, berdasarkan pada entri utama suatu bahan pustaka, untuk menunjukkan judul yang spesifik pada bahan pustaka, untuk menunjukkan area geografis suatu bahan pustaka, untuk menunjukkan topik khusus suatu bahan pustaka, untuk memastikan lokasi penjajaran di rak berdasarkan nomor kelas. Sistem klasifikasi yang mereka kembangkan berdasarkan pada koleksi perpustakaan Library of Congress pada saat itu, tanpa berpikir bahwa perpustakaan lain akan mengadopsi sistem untuk menata perpustakaan mereka sendiri.

Sebagai suatu katalog nasional dan pusat daftar bacaan dunia perpustakaan, The Library of Congress menyediakan sistem katalog dan pelayanan klasifikasi, menghasilkan persatuan katalog dan pusat rekaman berbagai data atau catatan kekayaan negara A.S. dan Kanada dan berbagi informasi dengan perpustakaan lainnya dalam berbagai hasil penelitian dan perkembangan ilmu perpustakaan. Pada perkembangannya, terdapat katalog yang dapat terbacakan mesin (MARC) dipublikasikan pada akhir tahun 1960, yang berarti pula dari penggunaan pita magnetik dan distribusi elektronik menggunakan jaringan seperti OCLC (Online Computer Library Center) dan RLIN (Research Libraries Information Network). Sekarang record LC MARC dapat diakses pada internet menggunakan LOCIS (Library of Congress Information System). Dan menjadi bentuk katalog yang ekstensif digunakan dalam sistem temu kembali informasi.

2.3 Ruang Lingkup Sistem Klasifikasi Libarary of Congress

2.3.1 Karakteristik sistem klasifikasi Library of Congress

Sebagai suatu teknik dalam penggolongan suatu bahan pustaka, sistem klasifikasi Library of Congress memiliki karakteristik yang berbeda dengan sistem klasifikasi lain, diantaranya:

a. Notasi pada sistem klasifikasi Library of Congress menggunakan perpaduan dari angka arab dan huruf roman yang dikenal dengan istilah alfanumerik, terdapat kelas utama menunjukkan satu huruf kapital dengan dua atau tiga huruf kapital digunakan untuk sub kelas, disertai bilangan bulat 1-9999 digunakan untuk subdivisi, dan ekstensi angka desimal digunakan ketika tidak tersedia angka bulat untuk subjek baru. Dengan begitu akan ada banyak klasifikasi, karena gabungan antara huruf dan angka dapat dikombinasikan secara lebih luas dibandingkan hanya menggunakan angka saja, seperti halnya DDC.

b. Tidak ekspresif dimana setiap notasi tidak memliki keterkaitan dengan yang lain, walaupun notasi dari suatu bahan pustaka memiliki kelas dan subkelas yang sama, akan tetapi notasi tersebut dapat memiliki arti yang berbeda jika dilihat dari notasi angka. Misalnya pada ketiga contoh notasi di bawah ini, walaupun kelas yang digunakan sama, yaitu Q dan sub kelas yang digunakan H, akan tetapi subjek tersebut ditentukan dari notasi angka yang dimilikinya.

Contoh:

QH501-531 Life

QH540-549.5 Ecology

QH573-671 Cytology

c. Angka desimal digunakan untun membahas topik tambahan.

Contoh:

QC 815 Early works through 1800

General works, treatises, and textbooks

QC 815.1 1801-1969

QC 815.2 1970-

d. Building number

Sistem klasifikasi Library of Congress bersifat enumeratif, yang dijabarkan dalam KBBI Offline yaitu daftar karya rekaman yang susunannya dibatasi oleh penyusunnya, dapat berupa susunan geografi, kronologi, atau subjek. Pada bagian ini diuraikan konsep subjek yang cukup detail. Penggunaan building number pada LCC untuk skema klasifikasi mencakup item yang belum dijabarkan dalam bagan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan nomor yang disediakan dalam bagan tertentu, atau dengan menggunakan instruksi A-Z untuk pengaturan secara alfabetis berdasarkan tempat, pengarang atau subjek.

e. Adanya penerapan tabel Cutter

Aturan tabel Cutter ini diprakarsai oleh Charles Ammi Cutter. Tabel Cutter digunakan untuk menata bahan pustaka secara alfabetis pada rak yang merupakan kebutuhan khusus bagi koleksi, selain itu juga digunakan untuk memberikan nomor panggil yang unik, menunjukkan judul yang spesifik, menunjukkan area geografis, menunjukkan topik khusus pada bahan pustaka. Tata cara penggunaan tabel Cutter, yaitu yang pertama dimulai dengan huruf pertama dari sebuah kata, diikuti dengan angka desimal, selalu didahului dengan tanda desimal, dan dibentuk menggunakan sebuah tabel.

image
Gambar 2.1 Tabel Cutter

2.3.2 Struktur sistem klasifikasi Library of Congress

a. Main Classes (Kelas Utama)

Kelas Utama Sistem Klasifikasi LC
Gambar 2.2 Kelas Utama Sistem Klasifikasi LC

Kelas utama pada sistem klasifikasi Library of Congress menggunakan simbol alfabetis. Kecuali huruf I, O, W, X, Y tidak digunakan, tetapi sengaja tidak digunakan dengan tujuan untuk pengembangan kelas berikutnya. Berikut ini merupakan kelas utama yang terdapat pada sistem klasifikasi Library of Congress:

b. Subclasses (Subkelas)

Setiap kelas utama pasti memiliki subkelas yang disimbolkan dengan alfabetis, sebagai berikut:

Subkelas Sistem Klasifikasi LC
Gambar 2.3 Subkelas Sistem Klasifikasi LC

c. Bagan

Bagan sistem klasifikasi Library of Congress terdiri dari 41 bagan individu yang memuat kelas utama dan subkelas.

Bagan Klasifikasi Library of Congress
Gambar 2.4 Bagan Klasifikasi Library of Congress

Skema bagan LCC memiliki format fisik, yaitu sebagai berikut:

1. Pengantar (preface), pengantar memuat informasi mengenai sejarah setiap kelas yang ada pada sistem klasifikasi, perubahan dari edisi sebelumnya dan alasan mengapa ada perubahan.

2. Halaman konten, pada halaman konten terdapat informasi mengenai outline, subkelas, tabel, dan indeks untuk bagan.

image
Gambar 2.5 Halaman konten pada kelas R (Medicine)

3. Outline, outline memberikan penjelasan kesimpulan mengenai topik dan subtopik pada bagan. Hal ini berguna karena hal ini memberikan semua gambaran bagaimana topik tersebut diatur ke dalam suatu bagan, dan dapat membantu menentukan bagian mana dari bagan yang akan digunakan menjadi nomor kelas.

image
Gambar 2.6 Outline pada subkelas RG dan RJ

4. Tubuh bagan, setiap bagan pernah dikembangkan oleh kelompok spesialis subjek yang berbeda, jadi penataan dan susunan kata bevariasi, seperti terdapat beberapa caption seperti heading dan subheading, tergantung dari apa ketepatan area subjek. Pada tubuh bagan terdapat pola dasar untuk mengatur penataan setiap kelas, subkelas, atau area subjek. Penataan tersebut diatur dari yang umum hingga khusus yang biasa disebut dengan hierarki. Tata letak halaman bagan menampilkan hierarki berdasarkan urutan, kesejajaran, dan indentasi dari topik dan subtopik daripada menggunakan nilai angka.

image
Gambar 2.7 Tubuh Bagan Kelas E

5. Tabel, tabel dalam sistem klasifikasi Library of Congress memuat kegunaan yang besar, yaitu menyediakan sebuah alat yang representatif untuk menemukan urutan subdivisi subjek pada badan. Kode MARC untuk nomor panggil LC. Pada sebuah record bibliografi, nomor panggil LC ditandai berdasarkan format USMARC.

image
Gambar 2.8 Tabel dalam Bagan

image
Gambar 2.9 Tabel Setelah Bagan

6. Indeks, pada setiap bagian belakang bagan selalu terdapat indeks yang rinci, dan entri untuk mengetahui nomor klasifikasi yang spesifik pada bagan. Tidak ada indeks pada bagan sistem klasifikasi Library of Congress secara keseluruhan karena setiap bagan memiliki indeks masing-masing, baik dalam format cetak maupun elektronik (dalam bentuk pencarian web).

image
Gambar 2.10 Indeks pada Kelas C

Bagan klasifikasi Library of Congress direvisi secara individual, dalam artian tidak merevisi semua bagan dalam waktu yang sama. Namun, penambahan dan perubahan yang terus menerus dengan cara dikonsultasikan sesuai informasi terbaru dari situs kongres dan berbagai publikasi. Untuk database web klasifikasi diperbarui setiap hari.

2.3.3 Prinsip dan Proses Pengklasifikasian menggunakan Library of Congress Classification

a. Prinsip Pengklasifikasian menggunakan LCC

  • Mengklasifikasikan pekerjaan berdasarkan subjek bahan pustaka.
  • Menggunakan banyak angka spesifik yang tersedia
  • Memberikan setiap bahan pustaka sebuah nomor yang unik
  • Mengklasifikasikan sebuah bahan pustaka dimana akan dapat sangat dibutuhkan oleh pengguna.
  • Mengklasifikasikan sebuah bahan pustaka yang memuat dua atau lebih subjek, yaitu dengan satu penerima dengan perlakuan penuh atau dapat juga dimasukkan pada batas kelas, jika kelas mencakup semua subjek sebagai sub kelas

b. Proses Pengklasifkasian dengan LCC

Proses Pengklasifkasian dengan LCC melibatkan beberapa langkah. Notasi ini akan mencakup hal-hal sebagai berikut:

  • Menguji bahan pustaka secara manual untuk menentukan subjek
  • Melihat pada tajuk subjek
  • Menuliskan kata kunci yang merepresentasikan subjek
  • Memilih bagan yang relevan
  • Menggunakan indeks pada bagan sebagai poin awal
  • Melihat pada badan bagan dan memilih nomor
  • Menentukan sebuah nomor Cutter sebagai entri utama
  • Menambahkan tanggal publikasi
  • Memeriksa daftar penjajaran di rak dan menatanya bila diperlukan
  • Buku telah siap untuk diberi label dan ditata di rak.

c. Proses Menentukan subjek (langkah 1-3)

Pengklasifikasi harus mengerjakan pekerjaannya secara manual, yaitu dengan mengidentifikasi judul, judul lain (pada halaman verso), daftar isi, pendahuluan, kata pengantar, perkenalan, seringkali terdapat tujuan pengarang dan subjek yang dibahas, cover buku, biasanya dapat memberikan informasi tentang pengarang dan ringkasan isi, isi buku, digunakan untuk memperkuat ide tentang subjek. Tajuk subjek dapat sangat berguna dilihat pada arsip bibliografi atau catatan katalog publikasi (CIP) untuk menentukan isi subjek. Penentuan tajuk subjek ini berpedoman pada Library of Congress Subject Headings (LCSH), yang akan membantu pada saat menggunakan indeks pada sebuah bagan. LCSH memberikan nomor kelas pada banyak bagan.

d. Penggunaan LC dalam pengatalogan arsip (records)

LC juga dapat dipergunakan dalam kegiatan pengatalogan arsip (records) sehingga menyajikan salinan pengatalogan untuk banyak agen dan perpustakaan di negara ini.

e. Membuat nomor panggil menggunakan sistem klasifikasi Library of Congress dengan ketentuan:

  • Dimulai dengan satu, dua atau tiga huruf
  • Diikuti oleh sejumlah hingga empat digit
  • Kadang-kadang diikuti dengan angka desimal
  • Diikuti oleh alfanumerik (jumlah Cutter)
  • Berakhir dengan tahun publikasi

Contoh:

Buku Introductory text on geometry oleh Andrew Brady yang diterbitkan tahun 2002:

QA

445

B.73

1998

QA Menampilkan subkelas matematika pada bagan Q
445 Subdivisi Matematika lebih spesifik daripada Geometri.
.B73 Nomor Cutter berdasarkan entri utama pada arsip bibliografis (dapat berupa pengarang tunggal, korporasi, atau judul)
Pada nomor panggil ini, entri utamanya adalah pengarang. Nomor Cutternya
a. Didahului dengan tanda desimal
b. Disusun menggunakan Tabel Cutter Library of Congress
1998 Tahun terbit

2.3.4 Kekurangan dan kelebihan sistem klasifikasi Library of Congress

a. Kelebihan

  • Kelas baru, sub kelas, dan topik dapat ditambahkan. Semua huruf pada kelas atau sub kelas sudah digunakan, jadi sistem klasifikasi yang baru ini dapat diperkenalkan dan nomor dapat diperluas untuk topik baru.
  • Nomor LC mengikuti nomor unik untuk tugas suatu pekerjaan. Hal ini benar dengan menggunakan nomor Cutter, perluasan angka desimal dan data dari publikasi.
  • Nomor Cutter memberi fleksibilitas, jadi topik baru dan area geografis dapat ditambahkan tanpa sebuah batasan angka.
  • Angka LC tersedia pada arsip MARC Library of Congress untuk tujuan penyalinan katalog dan verifikasi praktik LCC saat ini.
  • Skema LCC mempunyai sumber yang besar, terdapat lembaga nirlaba dibalik sistem klasifikasi ini.

b. Kekurangan

  • Mempunyai nomor bagan yang besar
  • Format skema pada cetakan pola tidak semuanya memiliki indeks.
  • Perhatian Amerika pada penataan geografis, merugikan untuk perpustakaan dengan koleksi internasional dan untuk perpustakaan luar negeri menggunakan skema ini.
  • Disana terdapat waktu ketertinggalan antara edisi revisi pada bagan. Hal ini akan menjadi ketidakcocokan dengan otomasi dari bagan pengenalan pada web klasifikasi.
  • Perubahan pada bagan membutuhkan pengecekan pada publikasi tambahan (juga lebih sedikit dari sebuah masalah pengerjaan otomasi)
  • Edisi baru dari bagan terkadang membutuhkan keputusan untuk pengklasifikasian ulang, contohnya JX telah ada penggantinya dengan subkelas JZ (hubungan internasional) dan KZ (hukum negara).
  • Pada sistem klasifikasi ini, mengenai cara penggunaan klasifikasi, dokumentasinya masih sedikit. Menurut kebijakan Library of Congress pada klasifikasi dan daftar penjajaran buku yang diisi dengan celah beberapa jumlah buku. Kebanyakan dari itu, sekarang tersedia online yang siap di sub skrip untuk dekstop pengatalog.
  • Klasifikasi ini berdasarkan pada akuisisi dari Library of Congress. Subjeknya mengulas dari koleksi yang komprehensif, tetapi tidak mendalam.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem klasifikasi Library of Congress merupakan salah satu pedoman yang digunakan dalam menentukan pengelompokan atau penggolongan suatu bahan pustaka secara sistematis terhadap koleksi perpustakaan berdasarkan subjek. Seperti halnya sistem klasifikasi lain, LCC mempunyai suatu aturan terhadap cara pengklasifikasian dalam hal ini menggunakan alfanumerik, Sistem klasifikasi ini mempunyai komponen yang meliputi kelas utama, sub kelas dan bagan yang dapat diterapkan oleh perpustakaan manapun seiring dengan perkembangan yang terus dilakukan oleh penggagas utamanya yaitu Perpustakaan Library of Congress. Walaupun klasifikasi ini memiliki beberapa kekurangan, akan tetapi dalam perkembangannya katalog yang dikembangkan oleh LC sangat ekstensif digunakan dalam sistem temu kembali informasi.

3.2 SARAN

Kelemahan-kelemahan pada sistem klasifikasi yang diungkapkan dalam makalah ini dapat dijadikan acuan dalam memperbaiki metode pengklasifikasian bahan pustaka yang selama ini dilakukan. Pengembangan yang terus dikembangkan oleh perpustakaan Library of Congress merupakan suatu langkah penting dalam memperbaiki kekurangan sistem klasifikasi tersebut. Saran penulis yaitu sebaiknya pembaca tidak memandang bahwa sistem klasifikasi ini merupakan hal yang dihindari untuk dilakukan karena adanya kelemahan yang dimilikinya. Sistem klasifikasi Library of Congress memang memang berbeda sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification), UDC (Universal Decimal Classification), CC (Colon Classification) maupun Klasifikasi Khusus Islam yang mempunyai karakteristik tersendiri. Namun dengan menerapkan sistem klasifikasi Library of Congress, pustakawan masih dapat menambahkan banyak topik dan nomor unik secara fleksibel.

DAFTAR PUSTAKA

Chan, L.M.1999. A Guide to the Library of Congress Classification Fifth Edition. Englewood-Colorado: Libraries Unlimited,INC.

Chan, L. M. 2005.Library of Congress ubject Headings. United State of Amerika: Greenwood Publishing Group,Inc

Diftman, H. & Jane Hardy. 2007. Learn Library of Congress Classification. North American : Totalrecall Publications, Inc.

Library of Congress. History of the library, (Online), (https:// www. loc.gov/about/history-of—the-library/), diakses pada 30 September 2015.

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "SISTEM KLASIFIKASI LIBRARY OF CONGRESS"