Analisis Perkembangan “Perpustakaaan Harapan Bangsa" dan dampaknya bagi masyarakat

Berikut kami bagikan artikel berjudul Analisis Perkembangan Perpustakaan dan Dampaknya terhadap Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan “Perpustakaaan Harapan Bangsa di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang” :

Sejarah

Perpustakaan Harapan Bangsa terletak di desa belung kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Perpustakaan ini berdiri sejak tahun 2008 berawal dari keinginan ibu suparti dan suaminya imron mahmudi yang gemar atau suka membaca, dari sinilah mereka mulai berpikir dan mendapatkan inspirasi membuat Perpustakaan Harapan Bangsa. Koleksi atau bahan pustaka yang ad di Perpustakaan Harapan Bangsa kala itu masih sedikit. Sumber koleksi diperoleh dengan membeli koleksi loakan (buku bekas, majalah, komik, novel dll), beberapa koleksi didapat dari tetangga atau warga sekitar yang menyumbangkan buku yang sudah tak terpakai.

Kemudian perpustakaan harapan ini mulai memanfaatkan media social seperti Facebook untuk mempromosikan Perpustakaan Harapan Bangsa agar pengguna pepustakaan tertarik dan dating ke perpustakaan. Selain itu Web blog juga digunakan untuk mengenalkan Perpustakaan Harapan Bangsa. Kala itu Universitas Brawijaya yang pertama merespon dari media social facebook (mengakui keberadaan Perpustakaan Harapan Bangsa) meskipun beberapa orang / pribadi juga merespon seperti pengguna perpustakaan dari Jakarta.

Pada sekitar tahun 2012 Mahasiswa Universitas Brawijaya jurusan sastra inggris merespon facebook dan blog Perpustakaan Harapan Bangsa dan datang berkunjung ke perpustakaan. Tujuannya Mahasiswa Universitas Brawijaya jurusan sastra inggris datang adalah memberikan bantuan berupa buku – buku untuk menambah koleksi Perpustakaan Harapan Bangsa. Selain itu Mahasiswa Universitas Brawijaya jurusan sastra inggris juga membuat acara di pepustakaan harapan bangsa seperti acara opera dan game – game. Setelah itu Perpustakaan Harapan Bangsa mendapat banyak respon dari lembaga – lembaga social dan juga komunitas atau paguyupan yang ada di daerah malang; memberikan sumbangan berupa 1 unit computer, buku – buku, dan beberapa rak buku. Menurut suparti/perintis Perpustakaan Harapan Bangsa beranggapan bahwa Perpustakaan Harapan Bangsa besar karena membuat media social, atas bantuan dari kerabat – kerabat, dan juga buku – buku dari loakan.

Perkembangan Perpustakaan dan Dampaknya terhadap Sosial Budaya Masyarakat Pedesaa

Perkembangan 

Perpustakaan Harapan Bangsa memiliki peran penting dalam upaya peningkatan wawasan dan pengatahuan masyarakat desa belung kecamatan ponco kusumo malang. Perpustakaan Harapan Bangsa di buka untuk semua kalangan baik untuk anak – anak , pelajar (Sekolah dasar, SMP, SMA, mahasiswa) dan orang dewasa (kalangan masayarakat).

Koleksi di Perpustakaan Harapan Bangsa lebih banyak mengenai buku anak – anak, buku sekolah (SD,SMP,dan SMA paling banyak), selain itu buku bacaan umum, koleksi novel, komik. Buku bacaan umum lebih banyak mengenai keislaman seperti penguatan akan keimanan, tentang aqidah . Koleksi untuk orang dewasa masyarakat dirasa masih minim hanya menyediakan sedikit koleksi misalnya buku pertanian; mengenai cara menanam padi, buku resep masakan untuk kalangan ibu – ibu masak; yang memberikan wawasan mengenai cara memasak yang baik dan juga enak. Sebagaian besar koleksi yang ada di Perpustakaan Harapan Bangsa masih belum menggunakan sistem penomoran DDC, meskipun sebagaian ada tetapi tidak sesuai dengan aturan yang ada (membuat klasifikasi penomoran sendiri).

Untuk layanan dalam Perpustakaan Harapan Bangsa dibuka setiap hari “24 jam sehari kecuali jam tidur” ujar ibu suparti. Pengguna bebas berkunjung asalkan ada yang jaga di perpustakaan, bahkan dulu pintu rumah/perpustakaan dibiarkan terbuka ketika di tinggal pergi oleh ibu suparti – hal ini bertujuan agar pengguna bisa memanfaatkan perpustakaan dengan maksimal. Peminjaman dan pengembalian tanpa adanya batasan. Untuk dapat meminjam buku Perpustakaan Harapan Bangsa adalah dengan menulis buku yang akan dipinjam ke dalam buku induk yang berisi nomor, nama peminjam, judul buku, status peminjam, tanggal pinjam, dan tanda tangan . Untuk dapat mengembalikan buku, maka pengguna bisa mencari nama dan bisa dikembalikan langsung ke rak buku. Tidak ada denda keterlambatan (kebabasan diberikan pada pengguna) di perpustakan harapan bangsa.

Perpustakaan Harapan Bangsa juga melakukan kerjasama dengan perpustakaan Anak Bangsa (Milik saudara Eko) di desa jabung Malang , perpustakaan anak bangsa sering mendapat bantuan dari pemerintah dan Kick andy tiap tahun. Kick andy memberikan bantuan buku satu mobil tiap tahun kepada perpustakaan anak bangsa(Milik saudara Eko). Perpustakaan ini membentuk suatu komunitas perpustakaan desa di malang. Setiap anggota komunitas ini akan mendapatkan bantuan buku, buku ini dari hasil bantuan buku kick Andy yang dibagi rata pada seluruh anggota komunitas. Komunitas ini juga sering mengadakan pertemuan untuk saling berbagi.

Salah satu harapan dari Perpustakaan Harapan Bangsa adalah memiliki bangunan sendiri terpisah dari ruang tamu, memiliki struktur dan organisasi tata kelola perpustakaan . membuat kegiatan – kegiatan seperti rumah pintar , perpustakaan keliling

Fungsi, Tujuan, dan Peran

Perpustakaan Harapan Bangsa memiliki fungsi, tujuan dan peran yang tidak jauh berbeda dengan perpustakaan desa pada umumnya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada sosial dan budaya masyarakatnya. Berikut fungsi, tujuan, dan peran Perpustakaan Harapan Bangsa :

Fungsi

Fungsi Perpustakaan Harapan Bangsa adalah sebagai pusat penyimpanan koleksi/bahan pustaka yang ada di desa belung-perpustakaan-memelihara dan menyimpan koleksi. Sebagai pusat informasi, Perpustakaan Harapan Bangsa menyediakan sumber informasi berupa koleksi buku pendidikan dari tingkat anak – anak, sekolah dasar, SMP, SMA, mahasiswa dan masyarakat sekitar. Dengan demikian masyarakat bisa menambah wawasan dan pengetahuannya dengan adanya Perpustakaan Harapan Bangsa.

Tujuan

Perpustakaan Harapan Bangsa ini bertujuan untuk memberikan informasi yag berguna kepada masyarakat seperti koleksi buku pendidikan yang disediakan untuk kalangan anak – anak , siswa sekolah dasar, SMP dan SMA, koleksi buku untuk kalangan masyarakat seperti buku pertanian mengenai cara bertanam jagung, padi, buku memasak untuk ibu – ibu.

Peran

Perpustakaan Harapan Bangsa memiliki beberapa peran, sama halnya dengan peran perpustakaan desa pada umumnya, sebagai berikut

  1. Sebagai sumber informasi, pendidikan, pelestarian khasanah  budaya bagi masyarakat desa.
  2. Sebagai media yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan dengan  para pengguna (Masyarakat desa).
  3. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pengguna dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat desa.
  4. Sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat desa.
  5. Perpustakaan berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi masyarakat desa yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan  pengalamannya.
  6. Sebagai agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan .
  7. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat desa.
  8. Perpustakaan Harapan Bangsa dan Dampak Sosial budaya bagi Masyarakat Desa

Dampak 

Dampak Sosial

Sebagai makhluk social manusia tidak dapat hidup sendiri, saling memerlukan satu sama lain. Dengan adanya Perpustakaan Harapan Bangsa ini maka akan berdampak social bagi masyarakat (khusunya di desa belung), seperti meningkatnya wawasan dan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan wawasan dan pengetahuannya untuk kepentingan masyarakat desa tersebut, terjadinya interaksi social antar pengguna perpustakaan sehingga dapat menjalin silaturahmi, pengguna perpustakaan saling rukun dan harmonis.

Dampak Budaya

Manusia sebagai makhluk berbudaya memiliki akal budi, dengan adanya akal budinya masunisia mampu menciptakan, mengkreasi, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan masyarakat. Dengan akal budi, manusia tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang tinggi dibandingkan makhluk yang lain. Dengan akal budi manusia menciptakan kebudayaan. Dalam hal ini Perpustakaan Harapan Bangsa diharapkan dapat menjadi fasilitator, mediator, dan motivator bagi masyarakat desa yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan  pengalamannya.

Kendala dan Rencana strategis

Setiap perpustakaan desa pasti memiliki kendala entah itu yang bersifat internal dan eksternal perpustakaan samahalnya Perpustakaan Harapan Bangsa juga memiliki beberapa kendala dalam mengelola seperti, dalam pengembangan koleksi, proses pengkatalogan dan Sumber daya manusia yang kurang, struktur organisasi, dan gedung (perlengkapan dan sarana prasarana). Berikut akan dijelaskan lebih detil mengenai kendala dan rencana strategis dalam mengatasinya.

Pengembangan koleksi

Dalam mengembangkan dan mengadakan koleksi tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, Perpustakaan Harapan Bangsa sebagai lembaga informasi yang berdiri sendiri tentunya akan kewalahanan jika harus membiayai sendiri koleksinya. Dengan adanya sumbangan dari masyarakat sekitar dirasakan sangat membantu untuk menambah koleksinya, akan tetapi pengguna perpustakaan selalu menginkan informasi yang selalu up to date, sehingga perpustakaan diharapkan bisa memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan pengguna perpustakaan. Rencana strategis yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan Harapan Bangsa adalah melakukan silang layan antar perpustakaan, Perpustakaan Harapan Bangsa telah bekerjasama dengan pihak lain, hal ini akan memungkinkan Perpustakaan Harapan Bangsa melakukan silang layan yaitu jika ada pengguna perpustakaan yang membutuhkan koleksi tetapi tidak ada di Perpustakaan Harapan Bangsa, maka pihak perpustakaan dapat meminjamkannya ke perpustakaan lain yang telah bekerjasama, misalnya dengan perpustakaan Anak Bangsa sehingga kebutuhan pengguna perpustakaan dapat terpenuhi.

Katalogisasi

Proses pengkatalogan koleksi perpustakaan memang membutuhkan keahlian khusus dalam menglasifikasikan dan memberikan penomoran sesuai DDC. Hal ini bisa diatasi dengan meminta bantuan dari lembaga informasi lain dengan mengajukan surat permohonan dalam lingkup kerjasama, mungkin akan diterima dan akan di bantu oleh perpustakaan lain.

Sumber daya manusia

Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi Perpustakaan Harapan Bangsa. Untuk dapat meningkatkan mutu perpustakaan SDM menjadi salah satu hal penting untuk memajukan perpustakaan. saat ini Perpustakaan Harapan Bangsa dikelola oleh dua orang yaitu pemilik perpustakaan bapak imron dan ibu suparti. Hal ini dirasa sangat kurang karena mereka belum memiliki kemampuan yang lebih dalam mengembangkan perpustakaan. rencana strategis yang dapat dilakukan adalah dengan menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu perpustakaan dan informasi yang bisa di dapat ketika melakukan kerjasama, sosialisasi, seminar, pelatihan yang memberikan wawasan tentang perpustakaan.

Gedung

Perpustakaan Harapan Bangsa ini berada di ruang tamu rumah ibu suparti, sehingga hal ini bisa saja membuat pengguna perpustakaan merasa tidak nyaman. Akan tetapi hal ini juga buka merupakan masalah yang harus diselesaikan secara langsung, butuh proses yang panjang untuk dapat membangun sebuah gedung perpustakaan sendiri, planning kedepan menjadi Pekerjaan rumah bagi ibu suparti dan bapak imron dan juga kita sebagai kalangan akademisi untuk setidaknya membantu memberikan solusi dan bantuan kepada Perpustakaan Harapan Bangsa

Penutup

Kesimpulan

Pada hakekatnya perpustakaan Desa/Kelurahan adalah “perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan,yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan”. Perpustakaan desa merupakan salah satu pusat informasi yang bertujuan memfasilitasi masyarakat desa dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan.

Dari hasil analisis video yang telah kami buat (Perpustakaan Harapan Bangsa-Perkembangan perpustakaan dan Dampak sosial budaya bagi masyarakat pedesaan) dapat ditemukan beberapa hal menarik seperti Perpustakaan Harapan Bangsa merupakan lembaga informasi yang didirikan oleh ibu suparti dan bapak imron, perpustakaan yang awalnya membeli buku loakan, terus berkembang karena adaya respon dari masyarakat desa belung, Universitas Brawijaya, dan juga Komunitas paguyuban yang ada di Malang yang memberikan beberapa bantuan seperti buku – buku, rak – rak, 1 unit computer dan lain – lain.

Perpustakaan Harapan Bangsa tidak lepas dari kendala – kendala yang masih menjadi pekerjaan rumah, seperti gedung yang masih berada di ruangtamu keluarga bapak imron dan ibu suparti, proses pengadaan koleksi yang memerlukan anggaran, sumber daya manusia yang kurang. Diharapakan Perpustakaan Harapan Bangsa ini bisa menjadi perpustakaan desa yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa.

Saran

Saran kepada Perpustakaan Harapan Bangsa, sebagai lembaga informasi yang berkembang memang banyak kendala yang dialami oleh internal perpustakaan, untuk itulah perkembangan wawasan dan pengetahuan mengenai perpustakaan dan ilmu informasi harus bisa ditingkatkan oleh pemilik perpustakaan seperti mengikuti seminar, sosialiasi, pelatihan dan kerja sama perpustakaan untuk dapat meningkatkan perkembangan Perpustakaan Harapan Bangsa.

Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Analisis Perkembangan “Perpustakaaan Harapan Bangsa" dan dampaknya bagi masyarakat"