Resensi Buku Orang Baik Sulit Dicari

Mengapa orang baik sulit dicari, pada saat ini, masalalu dan mungkin di masadepan ?. Kebaikan, keindahan, kebenaran, keadilan – itu semua sulit dirumuskan ukurannya dan menjadi orang baik tidak mudah. Kebaikan itu tidak datang seperti ilham. Kebaikan merupakan hasil perjuangan seseorang melawan egonya sendiri dan melawan berbagai sumber kejahatan.

Buku dengan judul “Orang Baik Sulit Dicari” merupakan sebuah kumpulan tulisan yang dibuat oleh penulis Jakob Sumardjo, yang pernah dimuat di harian kompas, mingguan Mitra Desa (bandung), Harian Pikiran Rakyat, dan Suara Pembaruan. Buku ini terdiri dari empat bagian yaitu :

  1. Seputar kebaikan
  2. Seputar Kemasyarakatan
  3. Seputar tradisi kebudayaan
  4. Seputar kebangsaan

Pada setiap bagian buku terdapat beberapa tulisan yang berkaitan dengan topik bagian tersebut. Hal yang menarik dalam buku ini adalah tulisan yang disajikan sangat mudah dicerna oleh pembaca. Semua tulisan tersebut muncul dari pengamatan atas pengalaman hidup sehari-hari yang sebagian dialami penulis. Hal yang juga tidak kalah penting dan unik dari buku ini adalah tulisan-tulisan dengan judul manusia membaca, hedonis, jam karet, hidup itu belajar, kampus dan seni, hikayat si miskin, warisan budaya kita, zaman tanpa pahlawan , dan dibagian paling akhir dari tulisan buku ini “Mengapa kita tidak membaca?”.

Membaca menjadi sebuah kebutuhan untuk orang yang senang berpikir, bangsa yang berpikir bebas adalah bangsa yang menghargai buku. Segala macam buku. Buku yang berisi informasi fakta. Buku yang berisi gagasan, buku yang mengajukan banyak pertanyaan, mengajukan gugatan, mengemukakan persoalan, yang menantang kita untuk berpendapat. Baik itu buku fiksi atau nonfiksi dengan seribu satu pokok bahasan.

“Barang siapa menguasai buku, dia menguasai manusia”

bangsa yang banyak mencetak buku dan menyebarkannya ke seluruh umat manusia, dialah bangsa yang berkuasa, yakni menguasai pikiran umat manusia. Sedangkan bangsa yang terjajah adalah bangsa yang alam pikirannya diisi oleh bangsa lain, bangsa yang tidak bebas adalah bangsa yang tidak mencetak bukunya sendiri. Bangsa yang demikian itulah justru bangsa yang tidak memiliki kepribadian sendiri.

“Bebaskanlah dirimu dari buku atau bebaskanlah dirimu dengan buku? “

Dalam buku ini, hampir semua berkaitan dengan sudut moral, bak moral individu dan moral sosial. Penulis berusaha untuk menggugah, atau menggamit pembaca untuk memperhatikan masalah yang diajukan, seperti tugas esai pada umumnya. Selain itu, buku ini juga sangat inspiratif, yang menjelaskan kejadian atau masalah berdasarkan pengalaman dan realita yang ada. Beberapa ilustrasi yang ada dalam buku ini sangat menarik dan mewakili isi dari tulisan yang dibuat, namun sayang hanya beberapa tulisan- tulisan yang diberikan ilustrasi pendukung, sehingga sebaiknya juga diberikan ilustrasi pada setiap tulisan yang dibuat, dan lebih menarik lagi apabila dibawah ilustrasi tersebut diberikan quote atau kata-kata mutiara. Buku yang terbit di era 1990an ini memang menarik dan inspiratif, dan seharusnya dibaca oleh pemustaka.

Resensi Buku Orang Baik Sulit Dicari

Deskripsi buku

Judul : Orang Baik Sulit Dicari
Pengarang : Jakob Sumardjo
Tahun Terbit : 1997
Penerbit : ITB
Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Resensi Buku Orang Baik Sulit Dicari"