Praktik Layanan Rujukan : Pendampingan mahasiswa tingkat akhir

Berikut kami bagikan makalah berjudul Praktik Layanan Rujukan : Pendampingan mahasiswa tingkat akhir:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian pesat memberikan manfaat bagi masyakat informasi untuk dapat mengakses segala bentuk atau macam sumber informasi baik tercetak maupun elektronik. Teknologi informasi dan komunikasi berperan penting dalam perkembangan dan penyebarluasan sumber informasi secara pesat, disisi lain perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga menimbulkan ledakan informasi (Information explosion).

Ledakan informasi merupakan fenomena dalam era globalisasi dan informasi- Informasi dari seluruh dunia mengalir deras dalam berbagai bentuk, format, isi dan jenis seakan -akan tidak mengenal batas ruang dan waktu maupun birokrasi-birokrasi. Ledakan informasi menyebabkan informasi yang tersedia terlalu banyak dan apabila sumber informasi tersebut tidak di filter atau disaring dapat menimbulkan informasi yang diperoleh tidak relevan. Layanan referensi Perpustakaan memainkan peranan yang penting sebagai penunjuk jalan atau mediator antara pengguna (masyarakat informasi) dan sumber informasi yang membludak itu sendiri. Melalui layanan referensi ini, perpustakaan dituntut untuk menggali, menelusur, menyaring dan memberikan informasi dalam format cetak dan elektronik sesuai dengan permintaan pengguna.

Menurut ALA-RUSA (2008) mengelompokkan dua jenis layanan referensi, yaitu reference transactions dan reference work. Pertama, Reference transactions memberikan konsultasi informasi yang mana pustakawan memberikan rekomendasi, menterjemahkann, mengevaluasi dan atau menggunakan sumber informasi untuk membantu pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Reference transactions ini tidak menyertakan pertukaran atau pengarahan formal yang menyediakan bantuan dengan lokasi, jadwal, perlengkapan, persediaan, atau pernyataan kebijakan. Kedua, Reference work meliputi reference transactions dan aktivitas lain yang meliputi pencipataan, manajemen, penilaian informasi atau sumber penelitian, peralatan dan layanan. “Penciptaan dan manajemen sumber informasi meliputi pengembangan dan pemeliharaan koleksi penelitian ilmiah, katalog, database, website dan search engine. Aktivitas penilaian meliputi pengukuran dan evaluasi dari reference work, sumber dan layanan.

Selain harus memamahi jenis layanan rujukan di atas Pustakawan harus mampu menerapkan teknik layanan referensi. Menurut ALA-RUSA (2013) teknik/metode layanan referensi dalam pendampingan pemustaka meliputi: (1) Approachability, Pustakawan harus bersikap ramah dan bersahabat agar pemustaka merasa nyaman saat berintraksi dengan pustakawan. (2) Interest, pustakawan harus memperlihatkan antusiasmenya atas permasalahan dan tingkat kebutuhan informasi yang disampaikan oleh pemustaka (3) Listening and Inquiring, Pustakawan harus mampu mengidentifikasi kebutuhan informasi pemuustaka, ketrampilan mendengarkan dan bertanya harus dimiliki pustakawan. (4) Searching, pustakawan harus mampu melakukan penelusuran informasi sesuai kebutuhan pemustaka (5). Follow-Up, Pustakawan bertanggung jawab untuk menentukan apakah pemustaka puas dengan hasil penelusuran atau kebutuhan informasi yang diberikan.

Teknik layanan referensi tersebut membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi baik tercetak maupun elektronik sehingga informasi yang berlimpah dapat dimanfaatkan dengan benar oleh pemustaka. Contoh layanan referensi yang dapat dilakukan oleh calon pustakawan rujukan adalah dengan melakukan praktik layanan rujukan. Praktik layanan rujukan ini bertujuan untuk membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan. Selain itu praktik layanan rujukan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan pustakawan dalam melakukan pelayanan rujukan.

Praktik layanan rujukan yang dilakukan oleh penulis (penulis sebagai calon pustakawan rujukan), melakukan Pendampingan Tugas Akhir Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2013 (Dewi-Nama Samaran) dengan judul “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah” yang bertujuan untuk membantu keperluan-keperluan pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang sedang ditempuh oleh pemustaka.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan, yaitu bagaimana praktik layanan rujukan dalam Pendampingan Tugas Akhir Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2013 FIA Universitas Brawijaya (Dewi) dengan judul “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah ” ?

1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk memberikan layanan referensi kepada pemustaka untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian tugas akhir yang sedang dilakukan oleh pemustaka Dewi-Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2013 FIA Universitas Brawijaya dengan judul “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah dan sekaligus untuk meningkatkan kemapuan penulis dalam memberikan pelayanan referensi kepada pemustaka sebagai calon pustakawan referensi.

Praktik Layanan Rujukan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Profil Narasumber

Nama : Fulanah
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 18 Mei 1994
Fakultas : Ilmu Administrasi
Universitas : Brawijaya
Semester : 7 (tujuh)
Riwayat pendidikan : SMA Islam Kepanjen 2013

2.2.Identifikasi Masalah Penelitian Pemustaka
2.2.1. Judul penelitian : Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah 

Pemustaka (Dewi) sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi) dengan judul Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah . Pemustaka merupakan mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Dosen Pembimbing pemustaka yaitu Dr. Imam Hanafi, M.Si. MS. yang merupakan salah satu dosen senior Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Pada saat pendampingan atau praktik layanan rujukan, pemustaka sedang mengerjakan BAB I, BAB II dan Bab III. Kebutuhan informasi yang dibutuhkan pemustaka berkaitan langsung dengan judul penelitian “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah”. Pemustaka membutuhkan sumber informasi dalam bentuk cetak dan elektronik. Dalam bentuk cetak, Pemustaka membutuhkan sumber informasi berupa buku seperti :

  1. Wasistiono,Sadu. 2001.Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah. Bandung : Alga Print
  2. Sugiyono. 2009. Metodologi penelitian kuantitatif R&D. Bandung : Alfabeta.
  3. Sugiyono. 2014. Metodologi penelitian kuantitatif R&D. Bandung : Alfabeta.
  4. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. 2013. Qualitative data analysis: A methods sourcebook. SAGE Publications, Incorporated.
  5.  Buku berkaitan dengan Budaya Organisasi Publik.

Selain itu Pemustaka juga membutuhkan sumber informasi berupa jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah” .

2.2.2. Permasalahan dalam Melakukan Penelitian

Pemustaka (Dewi) sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi) dengan judul Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah, mengalami kesulitan tentang sumber informasi yang dibutuhkan seperti dalam mendapatkan jurnal yang dibutuhkan berkaitan dengan judul, karena kurang berpengalamannya Pemustaka dalam melakukan penelusuran jurnal. Selain itu beberapa referensi buku teks yang berkaitan dengan judul penelitian yang dilakukan oleh Pemustaka sulit didapatkan.

2.2.3. Permasalah dalam Mendapatkan Literatur/Sumber Rujukan Penelitian

Dalam mendapatkan literatur, Pemustaka (Dewi) mengalami kesulitan tentang sumber informasi yang dibutuhkan seperti dalam mendapatkan jurnal yang dibutuhkan yang berkaitan dengan judul. Pemustaka tidak dapat menemukan jurnal yang dibutuhkan dalam database jurnal yang dilanggan Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Beberapa faktor yang menyebabkan Pemustaka tidak dapat menemukan jurnal yang dibutuhkan di database seperti kurangnya wawasan Pemustaka dalam melakukan penelusuran di database seperti proquest, science direct, emerald. Dalam melakukan penelusaran Pemustaka belum menggunakan query (katakunci) yang tepat dalam melakukan penelusuran database dan juga belum menggunakan operator boolean (and, or , not) dalam mempersempit dan memperluas hasil penelusuran.

Selain itu referensi buku teks yang dibutuhkan Pemustaka tidak tersedia di Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya maupun di Fadel Muhammad Resource Center FIA UB, sehingga Pemustaka tidak mendapatkan literatur yang dibutuhkan. Referensi yang sulit ditemukan ini sempat membuat Pemustaka berencana untuk mengganti judul penelitian, akan tetapi hal itu tidak jadi dilaksanakan oleh Pemustaka, pemustaka telah berhasil menemukan kebutuhan informasi yang dibutuhkan , juga berkat pendampingan rujukan penulis.

2.2.4. Jenis-jenis Literatur/Sumber Rujukan yang Dibutuhkan (Wajib dan Rekomendasi)

Pemustaka membutuhkan literatur atau sumber rujukan berupa buku teks dan jurnal yang berkaitan dengan judul “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah” untuk keperluan sumber informasi yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Buku teks yang dibutuhkan Pemustaka seperti yang sudah disebutkan di atas berupa buku teks tentang metode penelitian kuantitatif, kapita selekta manajemen pemerintah daerah dan Qualitative data analysis: A methods sourcebook. Selain itu Pemustaka juga membutuhkan jurnal – jurnal yang berkaiatan dengan judul penelitian, peneliti tidak memberikan katakunci atau query, sehingga penulis membuat katakunci atau query berdasarkan judul penelitian untuk mempermudah penulusuran informasi.

Sementara itu Pemustaka belum memerlukan sumber referensi berupa ensiklopedia,paten, kamus,buku tahunan, buku petunjuk/ direktori,buku pegangan dan buku pedoman,bibliografi,indeks dan abstrak,tajuk subjek, sumber-sumber biografi, sumber-sumber ilmu bumi (atlas, peta, kamus ilmu bumi), penerbitan pemerintah, terbitan-terbitan berkala dan bahan bahan khusus, skema klasifikasi, tesaurus dan guide book sebagai literatur yang digunakan karena beberapa alasan seperti belum membutuhkan sumber informasi tersebut.

2.3.Tindakan Pustakawan dalam Menyelesaikan Permasalahan yang Dihadapai Pemustaka

2.3.1. Teknik/Metode Pendampingan Pemustaka

Dalam praktik layanan rujukan, penulis sebagai calon pustakawan rujukan memberikan bantuan berupa layanan rujukann informasi, bimbingan pengguna dan instruksi. Layanan informasi, penulis menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Pemustaka dan sebaliknya penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada Pemustaka terkait masalah yang dihadapi Pemustaka dalam memperoleh sumber rujukan yang diperlukan. Bimbingan pengguna yaitu penulis memberikan bimbingan langsung terkait dengan penggunaan sumber rujukan, cara penelusuran, dan temu balik informasi yang sesuai dengan kebutuhan Pemustaka. Dan layanan rujukan instruksi atau pengarahan yang bertujuan untuk memberikan instruksi terkait penggunaan perpustakaan secara efektif dan efisien, koleksi yang ada di perpustakaan dan pengarahan penggunaan bibliografi.

Pertama, penulis memberikan layanan rujukan informasi dengan menerapkan 5 (lima) strategi yaitu : (1) pendampingan secara langsung dan tidak langsung, (2) mendengarkan dan bertanya, (3) melakukan penelusuran dan evaluasi hasil penelusuran, (4) menyampaikan hasil penelusuran dan (5) umpan balik/feedback.

1. Pendampingan secara langsung dan tidak langsung

Dalam memberikan layananan rujukan berupa pemberian informasi, penulis berfokus pada pendampingan secara tidak langsung, untuk lebih memudahkan dan menghemat waktu Pemustaka. Komunikasi antara penulis dan Pemustaka melalui media LINE (program aplikasi berbasis android sebagai media komunikasi, untuk perangkat smartphone). Komunikasi berlangsung dua arah. Pendampingan layananan rujukan secara langsung, penulis menemui Pemustaka, secara face to face (tatap muka) untuk lebih membantu Pemustaka dalam memecahkan maslaah yang dihadapi Pemustaka berkaitain dengam sumber informasi yang hendak dicari.

2. Mendengarkan dan bertanya

Penulis memberikan pertanyaan dan jawaban secara langsung dan tidak langsung kepada Pemustaka. Penulis menanyakan beberapa pertanyaan tak langsung terkaiat kebutuhan informasi atau sumber rujukan apa saja yang dibutuhkan Pemustaka. Komunikasi ini berlangsung dua arah, yaitu penulis terlebih dahulu memberikan pertanyaan-pertanyaan kemudian, peneliti menjawab pertanyaan – pertanyaan. Sebelum menanyakan pertanyaan – pertanyaan penulis membuat daftar pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada Pemustaka, kemudian barulah penulis menanyakan pertanyaan tersebut. 

Setalah itu Pemustaka menjawab, dan penulis mencatatat jawaban dari Pemustaka terkait dengan kebutuhan sumber rujukan yang diperlukan oleh Pemustaka. Kemudian sebaliknya Pemustaka memberikan pertanyaaan dan penulis memberikan jawaban atas pertanyaan Pemustaka berkaitan dengan masalah yang dihadapi Pemustaka dalam mengerjakan penelitiannya dan sumber rujukan yang diperlukan. Komunikasi ini menggunakan media handphone sebagai alat bantu komunikasi tidak langsung. Selain itu Penulis menanyakan pertanyaan langsung kepada Pemustaka, atau tatap muka. Beberapa pertanyaan penulis ajukan terkait sumber rujukan yang dibutuhkan Pemustaka. Selain itu penulis juga memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan rujukan yang Pemustaka ajukan kepada penulis, terkait masalah yang dihadapi Pemustaka dalam melakuka temu kembali informasi yang dibutuhkan.

3. Melakukan Penelusuran dan Evaluasi hasil penelusuran

Setelah mendapat pertanyaan dan memperoleh jawaban dari Pemustaka, berkaiatan dengan sumber rujukan yang dibutuhkan, barulah penulis melakukan proses penelusuran sumber rujukan yang dibutuhkan oleh Pemustaka. Dalam upaya melakukan penelusuran rujukan penulis memanfaatkan OPAC (online public acces catalog) perpustakaan di malang dan melakukan penelusuran E-resources database yang dilanggan Perpustakaan Universitas Brawijaya, Perpustakaan Nasional RI, dan e-resouces yang dapat diakses secara gratis seperti DOAJ, portal garuda, dsb. Penulis melakukan penelusuran sesuai dengan kebutuhan Pemustaka, yaitu jurnal dan buku teks yang sudah disampaikan Pemustaka. Penelusuran buku teks dilakukan dengan memanfaatkan OPAC perpustakaan di daerah Malang seperti Fadel Muhammad Resource Center, Perpustakaan Universitas Brawijaya, Perpustakaan Unmer Malang. Sementara itu, dalam menelusur jurnal, penulis melakukan penelusuran di portal database Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya (UB Summons), penelusuran langsung di database proquest, di database portal garuda, DOAJ. Beberapa teknik juga penulis terapkan dalam melakukan penelusuran seperti penggunaan query atau kata kunic sesuai subjet yang diberikan Pemustaka, penggunaan operator boolean (and, or , not) untuk mempersempit dan memperluas hasil penelusuran ,yang bertujuan untuk memudahkan penulis dalam menemu balik informasi.

Setelah mendapatkan sumber rujukan yang dicari, penulis kemudian melakukan evaluasi terhadap sumber rujukan yang diperoleh.Untuk sumber rujukan berupa jurnal, penulis mengecek apakah sesuai dengan kebutuhan Pemustaka atau tidak sesuai dengan kebutuhan Pemustaka dan sumber rujukan berupa buku teks, penulis mengecek apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Pemustaka.

4. Menyampaikan Hasil Penelusuran

Penulis memberikan hasil penelusuran sumber rujukan kepada Pemustaka setelah melakukan penelusuran dan evaluasi hasil penelusura. Hasil penelusuran sumber rujukan berupa teks , penulis serahkan dalam bentuk detail katalog yang berisi buku teks dan letak koleksi tersebut berada. Buku teks berjudul “Metodologi penelitian kuantitatif R&D-sugiyono yang tersedia di Fadel Muhammad Resource Center , penulis tunjukkann kepada Pemustaka apakah sudah sesuai atau belum, secara langsung. Buku teks yang tersedia di Fadel Muhammad Resource Center tidak boleh dipinjam, akan tetapi boleh di fotocopy, sehingga Pemustaka bisa memfotocopy buku teks tersebut yang dibutuhkan.

Sementara untuk sumber rujukan berupa jurnal, langsung penulis serahkan melalui email. Jurnal yang penulis serahkan kepada Pemustaka, berbentuk pdf, yang dijadikan satu dalam bentuk .rar sehinggga memudahkan Pemustaka untuk megunduh file tersebut. Terdapat 5 (lima) jurnal yang penulis serahkan kepada Pemustaka, dan untuk penyerahan atau penyampainnya, penulis telah membuat kemas ulang informasi berupa indeks yang memudahkan Pemustaka memahami jurnal yang penulis berikan. Selain itu dalam indeks tersebut terdapat kata kunci yang digunakan untuk melakukan penelusuran jurnal , sehingga apabila Pemustaka ingin mengembangkan hasil penelusuran juranl, dapat mengembangkan kata kunci yang dipakai oleh penulis.

5. Umpan balik (feedback)

Umpan balik atau feedback Pemustaka, Pemustaka memberikan respon atau tangggapan dari hasil sumber rujukan yang telah penulis berikan kepada Pemustaka, apakah sudah sesuai dengann kebutuhan sumber rujukan Pemustaka. Selain itu umpan balik ini juga bertujuan untuk membuat kualitas sumber rujukan yang diberikan penulis relevan dan tepat sasaran.

Kedua, Layanan rujukan berupa bimbingan pengguna. Layanan rujukan berupa bimbingan pengguna ini, penulis berikan secara langsung kepada Pemustaka, seperti metode atau teknik penelusuran informasi, temu kembali informasi dan sarana atau alat yang digunakan untuk melakukan penelusuran informasi berbentuk cetak atau elektronik (E-resources). Penulis memberikan bimbingan metode penelusuran informasi melalui OPAC (Online Public Acces Catalog) tidak hanya di perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya atau Fadel Muhammad Resource Center, akan tetapi bisa juga menelusur di OPAC Perpustakaan UM, Perpustakaan Unmer, Perpustakaan UIN Malang , dll. Sehingga sumber rujukan dapat ditemukan secara efektif dan efisien oleh Pemustaka. Selain itu penulis juga memberikan bimbingan kepada Pemustaka untuk melakukan penelusuran e-resources yang dilanggan Perpustakaan Universitas Brawijaya di portal database UB Summons, karena akan kemudahann bagi Pemustaka dalam melaksanakan penulusuran. 

Ketiga, layanan rujukan berupa instruksi atau pengarahan yang penulis jelaskan kepada Pemustaka. Pengarahan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada Pemustaka tentang perpustakaan, terutama tentang pemannfaatan sumber rujukan sehingga memudahkan Pemustaka dalam mengerjakan penelitiannya

2.3.2. Jenis-jenis literatur/sumber rujukan yang diberikan

Beberapa jenis literatur atau sumber rujukan yang penulis berikan kepada Pemustaka berupa sumber referensi buku teks dan jurnal. Sumber referensi buku teks yang dibutuhkan Pemustaka berasal dari Fadel Muhammad Resource Center dan. Pada mulanya penulis melakukan penelusuran dengan kata kunci berasal dari judul buku “Metodologi penelitian kuantitatif R&D tahun 2009” di OPAC (online public acces catalog) Perpustakaan Universitas Brawijaya, akan tetapi tidak dapat menemukan sumber rujukan yang dibutuhkan sehingga Pemustaka kembali melakukan Fadel Muhammad Resource Center, kemudian menemukan salah satu sumber rujukan yang dibutuhkan Pemustaka. Metodologi penelitian kuantitatif R&D tahun tahun 2014, Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah dan Qualitative data analysis: A methods sourcebook tidak ditemukan, sehingga Pemustaka melakukan penelusuran di luar Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya, yaitu melakukan penelusuran di OPAC Perpustakaan Umum Kota Malang, Perpustakaan Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Merdeka Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang. 

Setelah melakukan penelusuran di beberapa OPAC perpustakaan di atas penulis menemukan sumber rujukan buku teks yang dibutuhkan Pemustaka di OPAC Perpustakaan Merdeka Malang (Metodologi penelitian kuantitatif R&D tahun tahun 2014, Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah dan Qualitative data analysis: A methods sourcebook). Sementara untuk buku budaya organisasi publik, penulis melakukan penelusuran di OPAC Universitas Brawijaya , dan menemukan 2(dua) buku yang sesuai. Kemudian penulis memberikan saran dan rekomendasi bahwasannya buku yang dibutuhkan Pemustaka ada di Perpustakaan Universitas Merdeka Malang, Fadel Muhammad Resorce Center, dan Perpustakaan Universitas Brawijaya. Beberapa sumber rujukan buku teks yang ditemukan penulis :

  1. Wasistiono, Sadu. 2001.Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah. Bandung : Alga Print
  2. Sugiyono. 2009. Metodologi penelitian kuantitatif R&D. Bandung : Alfabeta.
  3. Sugiyono. 2014. Metodologi penelitian kuantitatif R&D. Bandung : Alfabeta.
  4. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. 2013. Qualitative data analysis: A methods sourcebook. SAGE Publications, Incorporated.
  5. Buku teks berkaitan dengan Budaya Organisasi Publik: Riani, Asri Laksmi.2011. Budaya Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Kusdi.2011.Budaya Organisasi:teori, penelitian dan praktik. Jakarta:Salemba Empat

Untuk sumber rujukan berupa jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah”, penulis memberikan 5 (lima) jurnal dari database yang dilanggan Perpustakaann Universitas Brawijaya. Pada mulanya penulis melakukan penelusuran di database proquest dengan menggunakan kata kunci yang berkaitan dengan judul, kemudian menemukan beberapa jurnal yang dibutuhkan penulis, selain itu penulis melakukan penelusuran E-resource di UB summons yang merupakan sebuah portal yang digunakan untuk mengakses dan menelusur semua database yang dilanggan Perpustakaan Universitas Brawijaya dalam satu portal, barulah beberapa jurnal kemudia ditemukan. Selain dari jurnal database yang dilanggan Perpustakaan Universitas Brawijaya, penulis juga melakukan penelusaran di database yang tidak berbayar atau gratis seperti DOAJ, PDII-LIPI, dan Portal Garuda Dikti, kemudia bebarapa jurnal yang sesuai juga terdapat disana. Beberapa jurnal yang ditemukan oleh penulis dan berkaiatan topik penelitian yaitu :

  1. Analisis Pelaksanaan Budaya Organisasi di PMI Kota Surakarta
  2. Analisis Pemetaan Budaya Organisasi
  3. Culture Organizational Culture Information System Accounting Information System
  4. Enhancing the study of Lean transformation through organizational culture analysis
  5. Measuring Organizational Cultures A Qualitative and Quantitative Study Across Twenty

kelima jurnal tersebut dikemas dalam bentuk indeks, yaitu penulis mengemas jurnal –jurnal tersebut dalam bentuk indeks yang berisi judul jurnal, abstrak dan kata kunci yang digunakan dalam melakukan penelusuran sehingga memudahkan Pemustaka dalam mencerna sumber informasi yang diperoleh, selain itu Pemustaka dapat mengembangkan katakunci untuk melakukan penelusuran tesebut secara individu tanpa bantuan penulis.

2.3.3. Tanggapan pemustaka

Pada awalnya penelti membutuhkan sumber rujukan beruppa jurnal yang berkaitan dengan judul penelitannya “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah” dan penulis memberikan 5(lima) jurnal sesuai dengan kebutuhan Pemustaka. Pemustaka merasa puas dengan jurnal yang diterima, jurnal yang diterima berkaiatan judul penelitian yang dilakukan Pemustaka selain itu adanya indeks juga memudahkan Pemustaka dalam menanggkap informasi jurnal yang diperoleh. Pemustaka mengucapkan banyak terimakasih kepada penulis yang sangat membantu dalam melakukan memenuhi kebutuhan rujukan Pemustaka.

Setelah sumber rujukan berupa jurnal diperoleh, kemudian Pemustaka meminta bantuan untuk mencarikan sumber rujukan berupa buku teks dengan judul Metodologi penelitian kuantitatif R&D tahun 2009, dan untuk Metodologi penelitian kuantitatif R&D tahun tahun 2014, penulis langsung melakukan penelusuran di OPAC Perpustakaan Universitas Brawijaya dan perpustakaan di sekitar malang untuk memperoleh sumber rujukan yang dibutuhkan oleh Pemustaka, dan kemudian penulis langsung memberikan detail katalog letak sumber rujukan yang dibutuhkan Pemustaka yang berada di perputakaan unmer malang. Pemustaka langsung memberikan tanggapan positif untuk pemberian tersebut. Setalah sumber rujukan berupa buku teks tersebut Pemustaka juga meminta bantuan lagi untuk mencarikan sumber rujukan beruapa buku teks dengann judul Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah dan Qualitative data analysis: A methods sourcebook. Penulis langsung memberikan respon untuk langsung menelusur informasi yang dibutuhkan Pemustaka. Pemustaka sangat berterimakasih kepada penulis yang telah banyak membantu memenuhi kebutuhan rujukan Pemustaka. Pemustaka juga turut menyampaikan apresiasi kepada penulis dalam praktik layanan rujukan.

Saat ini Pemustaka akan melaksanakan sempro (seminar proposal) pada tanggal 12 januari 2016, penulis juga memberikan penejelasan bahwa praktik layanan rujukan ini tidak berhenti saat mengerjakan BAB I,II,III penelitian, akan tetapi akan terus berlanjut ketika Pemustaka membutuhkan sumber rujukan sewaktu –waktu, penulis selalu siap untuk melakukan layanan rujukan untuk memberikan sumber rujukan kepada Pemustaka. Pemustaka merasa gembira dan pada saat yang sama Pemustaka membutuhkan bantuan sumber rujukan ketika sesudah sempro apabila terdapat revisi, penulis sangat siap untuk membantu.

2.4.Kendala dan Solusi dalam Melakukan Layanan Rujukan

2.4.1. Kendala khusus

Pemustaka mengalami beberapa kendala khusus dalam mendapatkan sumber rujukan yang dibutuhkan , kendala – kendala tersebut yaitu :

  1. Kata kunci atau Query dalam Penelusuran Rujukan. Secara individual pemustaka juga melakukan penelusuran sumber rujukan secara inddividual akan tetapi sumber rujukan tersebut tidak ditemukan. Sumber rujukan yang tidak ditemukan ini karena katakunci yang digunakan pemustaka kurang sesuai dengan sumber rujukan yang dibutuhkan sehingga pemustaka tidak menumakan sumber rujukan yang dibutuhkan.
  2. Sumber rujukan berbayar.mPemustaka juga sempat kebingungan terhadap sumber rujukan yang berbayar, sehingga pemustaka tidak memperoleh sumber rujukan yang dibutuhkan.
  3. Sumber rujukan hanya diperoleh abstraknya saja. Dalam mengunduh jurnal pemustaka, kadang juga mengalami kesulitan ketika hanya dapat mengundu abstraknnya saja

Selain kendala-kendala di atas pemustaka juga masih mengalami kesulitan dalam hal pencarian sumber rujukan di OPAC perpustakaan lain selain di Perpustakaan Universitas Brawijaya dan Fadel Muhammad Resource Center.

2.4.2. Kendala umum

Dalam melakukan praktik layanan rujukan, penulis mengalami beberapa kendala – kendala seperti koleksi atau sumber rujukan berupa buku teks yang dibutuhkan Pemustaka tidak tersedia di Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya, sehingga penulis melakukan penelusaran OPAC di Perpustakaan di daerah Malang yang juga memakan waktu penelusuran dalam penyampaian hasil sumber rujukan kepada Pemustaka.

Selain itu dalam melakukan penelusuran jurnal, penulis harus tersambung atau terhubung kedalam jaringan Universitas Brawijaya untuk mengakses database yang dilanggan Perpustakaan Universitas Brawijaya, akan tetapi hal terbantu dengan username dan password dari database yang diberikan perpustakaan universitas brawijaya, akan tetapi juga kurang maksimal hanya terbatas pada database proquest.

2.4.3. Solusi

Dalam melaksanakan penulusuran e-resources atau jurnal penulis menggunakan teknik atau metode penulisan operator boolean(and, or, not) untuk mempersempit dan memperluas hasil penelusuran sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelusuran dan menemukan sumber rujukan yang dibutuhkan penulis.

Sumber rujukan berupa buku teks yang tidak ditemukan di Perpustakaan Universitas Brawijaya, dapat ditemukan di perpustakaan universitas Merdeka Malang, sehingga ketika menemukan sumber rujukan tersebut Pemustaka harus memiliki kartu sakti, sehingga Pemustaka dapat masuk ke Perpustakaan Universitas Merdeka Malang dan meminjam atau memfotokopi sumber rujukan yang dibutuhkan. Kartu sakti ini merupakan bagian dari kerjasama dari perpustakaan di Indonesia, sehingga pemustaka dapat memperoleh sumber rujukan yang diinginkan di perpustakaan lain dalam lingkup kerjasama antar perpustakaan tersebut.

Dengan praktik layanan rujukan berupa layanan rujukan informasi, bimbingan, instruksi atau pengarahan dapat membantu Pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasinya sehingga akan mempermudah Pemustaka dalam mengerjakan tugas akhir(skripsi) yang sedang dikerjakan. Kemampuan Pemustaka akan meningkat seiring dengan adanya pendampingan atau praktik layanan rujukan yang penulis berikan kepada peniliti.

BAB III GAP TEORI DAN PRAKTIK

3.1.Teori

3.1.1. Jenis Layanan Referensi
Menurut Bopp dan smith (2011), terdapat jenis layanan referensi seperti readers’ advisory, ready reference, research consulting, subject specialists, bibliographic verification and citation, interlibrary loan and document delivery, instruction, literacy programs, and outreach and marketing.
  1. Readers’ Advisory, pustakawan memberikan rekomendasi terhadap sumber rujukan yang dibutuhkan pemustaka. Pustakawan memberikan rekomendasi spesifik terkait judul dan atau pengarang, berdasarkan ranah keilmuan dan juga menyusun daftar judul yang direkomendasikan kepada pemustaka.
  2. Ready Reference, pustakawan selalu siap memberikan jawaban faktual untuk pertanyaan sangat spesifik yang diajukan oleh pemustaka.
  3. Research Consulting, pustakawan memberikan bimbingan dan menganjurkan sumber rujukan, istilah penelusuran, pathways yang akan memberikan kepastian untuk sumber rujukan yang relevan untuk proyek penelitian.
  4. Subject Specialists, Pustakawan sebagai spesialis dalam memberikan ranah atau disiplin subjek spesifik kepada pemustaka. Pustakawan berfokus pada area subjek yang biasanya digunakan dalam pemilihan bahan untuk koleksi yang akan sangat membantu pemustaka yang mengkususkan penelitiannya.
  5. Bibliographic Verification and Citation, verifikasi bibliografi meliputi proses membaca, identifikasi, dan interpretasi kutipan untuk sumber informasi. Sumber informasi tersebut berupa buku, jurnal, thesis, laman web, manuskrip, dann publikasi lainnya. Dalam proses verifikasi Pustakawan biasanya menemukan sumber referensi lain yang menyebutkan publikasi sama, memeriksa kesalahan, menentukan dimana informasi dapat ditemukan sesuai dengan yang dibutuhkan pemustaka.Pustakawan juga membantu pemustaka untuk menyebutkan dengan tepat sumber informasi yang pemustaka gunakan. Pelajar, peneliti, dan masyrakat semua membutuhkan untuk mampu menyediakan kutipan seksama terhadap sumber yang mereka gunakan.
  6. Interlibrary Loan and Document Delivery, merupakan proses berbagi koleksi diantara perpustakaan(layanan silang Perpustakaan). Perpustakaan satu dengan lainnya dapat melakukan peminjaman atau memfotokopi koleksi dan mengantarkannya ke perpustakaan lainnya dalam satu waktu tertentu dengan adanya kerjasama perpustakaan.
  7. Instruction, pustakawan rujukan memberikan instruksi atau pengarahan kepada pemmustaka tentang perpustakaan. pengarahan bersifat langsung dan tak langsung. Pengarahan langsung, pustakawan berkomunikasi secara langsung dengan pemustaka dan memberikan pengarahan. Pengarahan tak langsung, pustakawan memberikan guides atau pathfinders yang menjelaskan bagaimana dan dimana masalah penelitian tersebut dapat di atasi.
  8. Literacy programs, bertujuan untuk mengajarkan keahlian membaca kepada pemustaka. Pustakawan berperan penting dalam meningkatkan program literasi perpustakaan.
  9. Outreach and Marketing, bertujuan untuk memasarkan layanan referensi kepada pemustaka. Pustakawan referensi berinteraksi secara langsung kepada pemustaka
3.1.2. Fungsi Rujukan

Agar tugas layanan rujukan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, maka pustakawan rujukan harus memahami fungsi-fungsi rujukan. Menurut Saleh (1994) adapun fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Informasi, Memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan atas kebutuhan pemakai informasi. Biasanya pertanyaan-pertanyaan itu satu sama lain tidak ada hubungannya. Demi kelancaran tugas rujukan sebaiknya setiap pertanyaan dicatat kemudian digolong- golongkan.
  2. Bimbingan ,Dalam menjalankan tugas sehari-harinya, petugas rujukan perlu juga menyisihkan waktunya untuk dapat memberikan bimbingan kepada pemakai perpustakaan agar pemakai tersebut dapat menggunakan perpustakaan dengan baik dan efisien. Juga agar pemakai tersebut menemukan buku-buku yang tepat dan sesuai dengan bidang ilmu si pemakai.
  3. Pengarahan atau Instruksi,Memberikan pengarahan atau penerangan kepada pengunjung atau pemakai perpustakaan mengenai penggunaan perpustakaan secara umum, penggunaan sumber-sumber bibliografi, dan koleksi rujukan lainnya. Selain bermaksud memperkenalkan cara penggunaan perpustakaan yang baik kapada pemakai, juga bertujuan untuk menggairahkan serta meningkatkan penggunaan perpustakaan tersebut.
  4. Supervisi, Petugas rujukan dapat mengamati pemakai atau pengunjung perpustakaan baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang sosial dan tingkat pendidikan pemakai serta bidang pendidikan yang ditekuninya.
  5. Bibliografi, Untuk kepentingan penelitian atau mengenalkan bacaan yang menarik dan baik, petugas rujukan biasanya membuat atau menyusun bibliografi. Di perguruan tinggi penyusunan bibliografi ini dikerjakan atas permintaan staf pengajar atau peneliti dan mahasiswa untuk keperluan penelitian atau karya tulis.
3.1.3. Macam Bimbingan Pemustaka
Sedangkan untuk praktik layanan rujukan berupa bimbingan rujukan, pustakawan harus memperhatikan macam bimbingan pemustaka yang diperlukan oleh pemustaka. Menurut Saleh (1994) macam bimbingan terdiri dari dua macam bimbingan yaitu :
  1. Bimbingan langsung, diberikan melalui hubungan langsung antara petugas referensi dengan pemakai perpustakaan. Bimbingan yang diberikan dalam bentuk seperti ini seperti bimbingan tentang bagaimana menggunakan koleksi referensi, bagaimana menggunakan katalog perpustakaan, bagaimana menggunakan alat baca mikrofis dan lain-lain.
  2. Bimbingan Tak Langsung, diberikan secara tak langsung kepada pengguna atau dengan kata lain yang disampaikan dengan menggunakan media tertentu seperti penerbitan buku informasi, buku pegangan, leaflet atau penerbitan lainnya. Bimbingan dengan cara ini dapat berisi bermacam macam seperti panduan penggunaan katalog perpustakaan,panduan penelusuran artikel pada CD-ROM dan lain lain.

3.2.Gap Teori dan Praktik

3.2.1. Temuan Gap antara Teori dan Praktik pada Jenis Layanan Rujukan

Dalam melaksanakan praktik layanan rujukan dalam pendampingan Dewi-Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2013 FIA Universitas Brawijaya dengan judul “Analisis Budaya Organisasi pada Dinas Pendapatan Daerah”, penulis melakukan pendampingan dengan memberikan layanan rujukan berupa layanan rujukan informasi, bimbingan pengguna, dan instruksi. Layanan rujukan seperti subject specialists, bibliographic verification and citation, interlibrary loan and document delivery, literacy programs, and outreach and marketing belum diterapkan oleh penulis. Layanan tersebut belum diterapkan penulis karena, penulis juga memperhatikan kebutuhan dari Pemustaka sehingga beberapa jenis layanan referensi tersebut tidak diberikan untuk klien. Selain itu layanan rujukan seperti interlibrary loan and document delivery, outreach and marketing, ini bisa diterapkan di perpustakaan, akan tetapi apabila diterapkan secara individual dalam melakukan praktik layanan rujukan ini, tentu hasilnya tidak maksimal.

3.2.2. Temuan Gap antara Teori dan Praktik pada Fungsi Layanan Rujukan

Layanan rujukan memeliki 5 (lima) fungsi yaitu fungsi informasi, bimbingan, instruksi, supervisi dan bibliografi. Dalam melaksanakan praktik layanan rujukan, penulis telah memberikan layanan rujukan informasi, bimbingan dan pengarahan atau instruksi kepada Pemustaka. Layanan rujukann informasi berfungsi unuk memberikan sumber rujukan informasi sesuai dengan kebutuhan informasi Pemustaka. Bimbingan pengguna yaitu dengan memberikan bimbingan tentang pemanfaatan sumber rujukan yang ada dibutuhkan Pemustaka. Pengarahan atau instruksi untuk memberikan pengarahan kepada Pemustaka tentang pemanfaatan sumber – sumber penunjukkan seperti bibliografi, indeks katalog dan lain-lain.

Fungsi supervisi dan bibliografi belum dapat diterapkan dalam praktik layanan rujukan, yang penulis berikan dengan alasan Pemustaka belum membutuhkan bibliografi tersebut. Selain itu fungsi supervisi dapat diterapkan lebih baik di organisasi perpustakaan. Bibliografi belum dapat diterapkan dalam praktik layanan rujukan karena hal ini juga akan memakan waktu yang tidak sedikit, dan juga Pemustaka belum membutuhkan bibliografi.

3.2.3. Temuan Gap antara Teori dan Praktik pada macam bimbingan pemustaka

Pelaksanaan layanan rujukan berupa bimbingan pengguna bertujuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan kepada Pemustaka atau pengguna dalam memanfaatkan sumber rujukan yang tersedia di perpustakaan. Bimbingan pengguna berupa bimbingan akan penggunaan akses dan penulusuran koleksi, penelusuran database, dan temu kembali informasi yang akan membantu memenuhi kebutuhan informasi pengguna atau Pemustaka.

Dalam melaksanakan bimbingan pengguna, penulis memberikan bimbingan langsung yaitu dengan bertemu atau bertatap muka secara langsung sehingga dapat terjadi komunikasi secara langsung. Bimbingan pengguna secara langsung, sangat efektif untuk membantu pengguna atau Pemustaka dalam menghadapi masalah pada penggerjaan tugas akhirnya, penulis dapat secara langsung memberikan bimbingan terkait sumber rujukan yang dibutuhkan Pemustaka, dan membantu masalah- masalah dalam memanfaatkan sumber rujukan.


BAB IV REKOMENDASI

Layanan rujukan atau referensi merupakan salah satu layananan pengguna yang wajib di terapkan di perpustakaan – perpustakaan di Indonesia. Layanan rujukan sangat membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan sumber rujukan atau informasi. Selain itu praktik layanan rujukan sangat bermanfaat bagi calon pustakawan rujukan dalam mengasah dan mengembangkan skill atau kemampuan dalam layanan rujukan. Berikut ini beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan dan diterapkan Pemustaka , Perpustakaan dan Penulis dalam hal yang berkaitan praktik layanan rujukan :

4.1.Bagi Pemustaka

Dalam mengerjakan tugas akhir (skripsi), perlu memperhatikan sumber referensi atau rujukan yang dibutuhkan. Setelah kemudian baru melaksanakan penelusuran terkait sumber rujukan yang dibutuhkan,selain itu perlu adanya ketelitian pemustaka dalam mencari dan menemukan sumber rujukan yang dibutuhkkan. Contohnya adalah ketika penulis melakukan penelusuran informasi di Fadel Muhammad Resource Center, Penulis menemukan satu judul buku yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka, sedangkan pemustaka tidak menemukaannya, hal ini perlu untuk diterapkan oleh pemustaka terkait ketelian dalam melakasanakan penelusuran informasi.

4.2.Bagi Perpustakaan

Perpustakaan sebagai penyedia sumber rujukan dituntut untuk menyediakan sumber rujukan yang relevan bagi kebutuhan pemustaka. Melanggan database E-resource merupakan hal yang perlu ditingkatkan lebih lagi oleh Perpustakaan Universitas Brawijaya. Selain itu beberapa database seharusnya dapat diakses tanpa melalui jaringan internet universitas brawijaya, akan tetapi kedepannya dapat diakses di luar jaringan internet universitas brawijaya seperti Proquest, yang dapat diakses di rumah atau di kos.

Perpustakaan Fakultas dalam hal ini juga berperan penting dalam menyediakan sumber rujukan yang spesifik dengan ranah keilmuan sesuai dengan fakultasnya, Contohnya adalah Fadel Muhammad Resource Center yang merupakan perpustakaan khusus fakultas ilmu administrasi Univeristas Brawijaya yang menyedikan sumber rujukan yang berkaiatan keperluan sivitas akademika FIA UB, dalam beberapa penelusuran informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka, penulis tidak menemukan sumber rujukan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Hal ini tentu menjadi masukkan agar kedepannya Fadel Muhammad Resource center mengembangkan koleksi perpustakaannya sesuai dengan kebutuhan pemustaka terutama di sivitas akademika FIA UB.

4.3.Bagi Penulis

Penulis dalam melakukan praktik layanan rujukan, harus mampu untuk memenuhi kebutuhan pemustakanya secara efektif dan efisien. Penulis harus memberikan sumber rujukan sesuai dengan kebutuhan pemustakanya. Dalam hal ini penulis perlu untuk mengembangkan skill atau kemampuan referensi, seperti skill komunikasi, penyampaian hasil penelusuran informasi dan kemas ulang informasi sehingga akan memudahkan pengguna.

BAB V PENUTUP

5.1.KESIMPULAN

Pendampingan rujukan merupakan bagian penting dalam layanan rujukan perpustakaan. Layanan rujukan perpustakaan readers’ advisory, ready reference, research consulting, subject specialists, bibliographic verification and citation, interlibrary loan and document delivery, instruction, literacy programs, and outreach and marketing. Layanan rujukan perpustakaan memiliki fungsi utamma yaitu fungsi informasi, bimbingan, pengarahan , supervisi dan bibliografi. Layana rujukan sangat penting dalam perpustakaan, untuk mempermudah dan membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan rujukannya.

Dalam praktik layanan rujukan yang dilakukan oleh penulis, penulis memberikan layanan rujukan yang dibutuhkan pemustaka yaitu layanan rujukan informasi, bimbingan dan instruksi. Layanan rujukan informasi rujukan informasi berupa pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka, bimbingan pemustaka berupa pemberian bantuan bimbingan terhadap penggunaan sumber rujukan dan instruksi atau pengarahan berupa penjelasan akan cara penelusuran informasi. Beberapa kendala yang muncul dialami pemustaka seperti : pengembangan katakunci atau query , kesulitan menemukan sumber rujukan yang dibutuhkan, dan kurangnya wawasan pemustaka dalam melaksanakan penelusuran sumber rujukan.

5.2.SARAN

Dalam praktik layanan rujukan yang dilakukan oleh penulis, beberapa saran yang perlu diterapkan untuk penulis, Pemustaka, dosen pengampu, Fadel Muhammad Resource Center, Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya seperti :

  1. Penulis, diharapkan untuk terus mengasah kemampuan dan keahlian dalam melaksanakan layanan rujukan sehingga dapat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi rujukan pemustaka
  2. Pemustaka, diharapkan mampu untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan penulusuran informasi secara individual untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
  3. Dosen pengampu mata kuliah Bahan dan Jasa Rujukan (Muhhamad Rosyihan Hendrawan,S.IP M.Hum), tugas pendampingan rujukan atau praktik layanan rujukan penting dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa ilmu perpustakaan (sebagai calon seorang pustakawan rujukan), diharapkan, praktik layanan rujukan tidak berhenti hanya pada mata kuliah bahan dan jasa rujukan.
  4. Fadel Muhammad Resource Center, diharapkan mampu memenuhi koleksi yang dibutuhkan pemustaka terutama sivitas akademika FIA UB
  5. Perpustakaan Universitas Brawijaya, diharapkan juga mampu memenuhi koleksi yang dibutuhkan pemustaka dan meningkatkan langgananan database E-resources yang lebih menunjang kebutuhan sivitas akademika Universitas Brawijaya.

dengan demikian saran di atas perlu untuk menjadi pertimbangan dan menjadi masukan yang berguna bagi penulis, pemustaka, dosen pengampu dan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

American Library Association, Reference and User Services Association.2008. “Definitions of Reference”.Dalam http://www.ala.org/rusa/guidelines/definitions reference, diakses pada 31 Desember 2016 pukul 19.00 WIB .
American Library Association, Reference and User Services Association .2013. “Guidelines for Behavioral Performance of Reference and Information Service Providers” Dalam http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/rusa/resources/guidelines/guidelinesbehavioral , diakses pada 2 Januari 2017 pukul 18.00 WIB.
Bopp, Richard E. dan Smith, Linda C. 2011. Reference and Information Services: an Introduction. Santabarbara:ABC-CLIO,LLC
Hendrawan, Muhammad Rosyihan. 2013. “Praktik Layanan Pustakawan Rujukan.” Dalam Buletin Mantap: Memasyaratkan Arsip dan Perpustakaan, Edisi kedua, Tahun 2013.
Listiani, W. 2008. “Mengukur Kualitas Layanan Referensi” Dalam Jurnal Fihris, Volume II Nomor 1 Januari-Juni 2007.
Nurmalina. 2015. “Layanan Referensi di Perpustakaan” Dalam Al-Kuttab ,Volume 2 Tahun 2015
Saleh Abdul Rahman. 1994. Bahan Kuliah :Pelayanan Sirkulasi dan referensi. Bogor : Fakultas Pertanian IPB.
Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Praktik Layanan Rujukan : Pendampingan mahasiswa tingkat akhir"