ETIKA ILMIAH DAN PENELITIAN

Berikut kami bagikan makalah berjudul etika ilmiah dan penelitian:

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi dan modernisasi seperti ini, masyarakat sedang gencar-gencarnya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penelitian ilmiah. Namun seiring perkembangan teknologi, masyarakat tidak bisa menyaring baik buruknya dampak teknologi tersebut. Tanggung jawab ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan etika. Dalam penelitian apapun baik kualitatif maupun kuantitatif etika merupakan hal yang harus dijunjung tinggi. Convention Scientific Research mengemukakan perlunya memperhatikan masalah etika dalam penelitian yang melibatkan subjek manusia. Hal ini menyangkut masalah tata aturan dan nilai bagi peneliti maupun yang diteliti agar tidak terjadi benturan antarnilai yang dianut oleh kedua belah pihak atau untuk menghindari eksploitasi dan manipulasi yang berdampak merugikan bagi salah satu pihak.

Salah satu hal yang paling penting ketika melakukan  penelitian adalah dalam hal pengumpulan data atau pun sampel, karena dalam hal ini seorang peneliti memerlukan interaksi dengan banyak pihak yang dibutuhkan dalam  penelitiannya. Jadi yang sangat diperlukan dalam menghadapi masyarakat adalah suatu tata krama dalam bersosialisasi atau yang lebih dikenal dengan etika penelitian

Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan etika ilmiah dan penelitian ?
  2. Apa prinsip-prinsip dalam etika penelitian ?
  3. Apa peranan atau fungsi dari etika ilmiah dan penelitian ?
  4.  Apa saja poin-poin penting dari etika ilmiah?

Tujuan

  1. Untuk mengetahui maksud dari etika ilmiah dan penelitian.
  2. Untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip etika ilmiah dan penelitian.
  3. Untuk memahami peranan atau fungsi etika ilmiah dan penelitian.
  4. Untuk mengetahui etika ilmiah dan penelitian.
etika ilmiah dan penelitian

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Etika Ilmiah Dan Penelitian

Etika secara etimologi bersa dari kata Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan / adat . Menurut K.Bertens : etika adalah nilai – nilai dan norma – norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingakah lakunya. KBBI , 1988 membedakan etika menjadi 2 bagian : ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azaz atau nilai dan nilai mengenai benar dan salah. 

Ada 2 macam etika :

  1. Etika deskriptif : etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya.
  2. Etika normatif : etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya.

Penelitian ilmiah merupakan usaha untuk memperoleh fakta – fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/menguji/kebenaran) dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi dari keterangan) dikerjakan dengan sabar, hati – hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.

Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa etika ilmiah dan penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh fakta – fakta dengan menganalisis data secara sistematis dan sesuai dengan nilai – nilai dan moral – moral yang berkembang pada masyarakat dan menjadi pegangan bagi seseorang / kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam melakukan penelitian ilmiah.

Prinsip Etika Ilmiah

Dalam menerapkan etika penelitian, perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip yang harus diimplementasikan. Menurut Belomont, dikenal 3 prinsip utama etika penelitian yang diterapkan oleh para peneliti, yaitu:

  1. Manfaat. Dalam menerapkan prinsip azas manfaat tersebut antara lain adalah untuk mempertimbangkan rasio antara manfaat dan resiko yang akan dibebankan pada peneliti itu sendiri. Dalam meneliti, manfaat yang diperoleh peneliti adalah hal yang paling penting. Karena, selain merupakan tujuan awal diadakannya sebuah penelitian, manfaat tersebut juga haruslah berguna bagi orang lain, bukan hanya untuk kepuasan peneliti itu sendiri. Manfaat tersebut juga harus dapat mempengaruhi masyarakat. Selain manfaat, resiko juga menjadi hal yang harus ditanggung oleh peneliti. Peneliti harus mampu berpikir secara kritis dengan resiko yang akan diterima agar tidak menjadi beban yang berat sehingga menghalangi kebebasan sang peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang dijalankan. Selain itu juga sekaligus untuk bebas dari bahaya dan eksploitasi dari pihak lain. Bahaya dan hal seperti eksploitasi dapat juga menjadi bagian dari resiko yang diterima peneliti, namun peneliti juga memiliki hak untuk bebas dengan tidak menerima gangguan dari luar.
  2. Menghargai sesama. Hak yang dimaksud adalah hak untuk menetapkan diri dan hak untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap. Hak untuk menetapkan diri yaitu peneliti memiliki hak untuk memutuskan dengan sukarela apakah ia ingin berpartisipasi dalam suatu penelitian, tanpa beresiko untuk dihukum ataupun dipaksa. Hal ini juga berkaitan dengan eksploitasi kepada kebebasan yang dimiliki seorang peneliti. Pada hak untuk mendapatkan dan memberikan penjelasan yang lengkap, peneliti harus mengetahui berbagai macam kejelasan berkaitan dengan hal yang akan diteliti, tanggung jawab, resiko yang akan didapat, dan hak subjek untuk menolak ikut berperan. Selain dua hal di atas, peneliti juga harus memperlakukan setiap individu dengan sama dan memposisikan dirinya sebagai individu yang tidak menganggap subjek yang ditelitinya hanya untuk dimanfaatkan semata.
  3. Hak Keadilan. Selain hak untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan yang diperoleh oleh seorang peneliti, peneliti juga harus mampu memperlakukan orang lain dengan baik dan membuat penelitian tersebut memiliki manfaat yang merata kepada setiap orang dengan tidak merugikan pihak lain ataupun masyarakat yang terlibat maupun yang tidak terlibat.

Selain prinsip yang dikemukakan oleh Belmont, terdapat prinsip-prinsip lainnya yang tidak boleh dikesampingkan. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Plagiarisme dan manipulasi di dalam penelitian. Tidak mengutip sebagian ataupun keseluruhan dari isi referensi yang menjadi panutan, sekaligus memanipulasi rancangan penelitian hingga titik akhir dari penyelesaian penelitian yang dijalankan menjadi prinsip yang harus selalu ditekankan untuk setiap peneliti. Karena hal ini tidak mencerminkan dari penghargaan terhadap hak cipta yang dimiliki orang lain.
  2. Privasi yang dimiliki oleh subjek Dalam melakukan proses penelitian, dibutuhkan bantuan subjek untuk mencari kebenaran dari objek yang akan diteliti. Khususnya untuk orang-orang atau lapisan masyarakat tertentu. Terkadang, beberapa subjek lebih memilih untuk tidak diberi tahu identitas aslinya karena hak privasi yang dimiliki. Sebagai peneliti, harus mematuhi hal tersebut sebagai bentuk menghormati hak milik orang lain.

Peranan atau Fungsi Etika Ilmiah

Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:

  1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia.
  2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
  3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.
  4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
  5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa dicap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

Berangkat dari landasan berpikir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya orang melakukan kegiatan penelitian tiada lain disamping untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa juga untuk memecahkan masalah secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika kemanusiaan. Dari hasil penelitian itu pula maka manusia dapat mengembangkan pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan ilmiah maupun kehidupan sosial. Untuk itulah, dalam kerangka menjaga kemurnian hasil penelitian yang dilakukan serta untuk menjaga timbulnya berbagai persoalan dari hasil penelitian yang dilakukan maka persoalan etika menjadi sebuah keniscayaan yang harus diperhatikan dalam penelitian.

Poin-poin Penting dalam Etika Ilmiah

Dalam sebuah penelitian, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, etika merupakan hal yang harus dijunjung tinggi. Etika berperan sebagai batasan seorang peneliti agar tidak keluar dari batasan yang ada. Convention scientific research mengemukakan perlunya memperhatikan masalah etika dalam penelitian yang melibatkan subjek manusia. Hal ini menyangkut masalah tata aturan dan nilai bagi peneliti maupun yang diteliti agar tidak terjadi benturan antarnilai yang dianut oleh kedua belah pihak atau untuk menghindari eksploitasi dan manipulasi yang berdampak merugikan bagi salah satu pihak. 

Dengan demikian, etika sosial dan etika penelitian harus benar-benar diperhatikan sebelum terjun ke lapangan, ketika penelitian berlangsung, dan setelah penelitin selesai dilakukan.

  1. Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman etika penelitian meliputi butir-butir berikut:
  2. Kejujuran; Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim  pekerjaan yang bukan pekerjaan.
  3. Obyektivitas; Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi,  pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
  4. Integritas; Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis, upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
  5. Ketelitian; Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur catat pekerjaan dikerjakan, misalnya kapan dan dimana pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi responden,  jurnal atau agen publikasi lainnya.
  6. Keterbukaan; Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya  penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
  7. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI); Memperhatikan  paten,copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan menggunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya. Menuliskan semua narasumber yang memberikan kontribusi pada riset.
  8. Penghargaan terhadap kerahasiaan (Responden); bila penelitian menyangkut data  pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.
  9. Publikasi yang terpercaya; Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke berbagai media (jurnal, seminar).
  10. Pembinaan yang konstruktif; Membantu membimbing, memberi arahan dan masukan  bagi mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
  11. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja; Hargai dan perlakukan rekan penelitian dengan semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis  pertama ( first author ), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian.
  12. Tanggung jawab sosial; Upayakan penelitian berguna demi kemaslahatan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, mudahkan kehidupan dan meringankan  beban hidup masyarakat. Peneliti juga bertanggung jawab melakukan pendampingan  bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian.
  13. Tidak melakukan Diskriminasi; Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
  14. Kompetensi; Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan  pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi sampai taraf pakar.
  15. Legalitas; Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait dengan penelitian.
  16. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik; Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.
  17. Mengutamakan keselamatan manusia; Bila harus menggunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak obyek penelitian tersebut; siapkan pencegahan dan pengobatan bila sampel menderita efek negatif penelitian (jika untuk penelitian medis).

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Pada prinsipnya sebab-sebab orang melakukan kegiatan penelitian selain untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa juga untuk memecahkan masalah secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika kemanusiaan.

Etika penelitian adalah suatu ukuran dari tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan/diikuti oleh seorang peneliti dalam memperoleh data-data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat istiadat serta kebiasaan masyarakat ditempat ia meneliti. Dalam penelitian kualitatif, salah satu ciri utamanya adalah orang sebagai alat/instrument untuk mengumpulkan data. Ini dapat dilakukan dalam pengamatan  berperan serta, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen, foto, dan sebagainya. Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi, dan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi tersebut. Sementara peneliti tetap berpegang teguh pada latar belakang, norma, adat, kebiasaan, dan kebudayaannya sendiri dalam menghadapi sebuah situasi dan konteks latar penelitiannya tersebut. Penting untuk menjaga hubungan antara peneliti dan pihak yang diteliti yang merupakan kunci penting keberhasilan penelitian, dan diperlukan kepekaan, keterampilan, dan juga seni untuk dapat memasuki lingkungan budaya yang akan diteliti. Kemampuan untuk berempati dan bergaul dengan orang lain jelas merupakan modal  penting.

Etika penelitian berkaitan dengan norma-norma: norma sopan-santun, norma hukum, dan norma moral. Kesemuanya ini patut diperhatikan dan diindahkan supaya  penelitian dapat tercapai dengan yang diharapkan. Etika penelitian mencakup: Kejujuran, obyektivitas, integritas, ketelitian, keterbukaan, penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), penghargaan terhadap kerahasiaan (Responden), publikasi yang terpercaya, pembinaan yang konstruktif, penghargaan terhadap kolega/rekan kerja, tanggung jawab sosial, tidak melakukan Diskriminasi, kompetensi, legalitas, rancang pengujian dengan hewan  percobaan dengan baik, dan mengutamakan keselamatan manusia.

Saran

Dari makalah yang telah disusun oleh penulis, penulis berharap karya ini bisa menjadi sumber referensi dari para pembaca. Selain itu penulis juga sangat berharap akan ada lagi karya serupa yang lebih sempurna dan mampu melengkapi kekurangan-kekurangan dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Herdiansyah, H. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Sazali, H. 2012. Etika Penelitian, (Online), (http://kampungsharing.blogspot.com/2012/06/etika-dalam- melakukan-sebuah-penelitian.html), diakses 20 maret 2015.

Usman, H. Akbar, S.P. 2014. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "ETIKA ILMIAH DAN PENELITIAN"