Pengalaman saya meraih Beasiswa LPDP (2024)

Beasiswa LPDP 2024: Sebuah Pengalaman - Sesuai dengan latar belakang pendidikan, keahlian, dan pengalaman, serta sejalan dengan tema Malam Keakraban Program Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (Makrab PII FIA UB) kali ini, Saya akan membahas beberapa pengalaman menembus beasiswa LPDP.

Beasiswa LPDP ini masih kurang familiar dan diminati oleh mahasiswa PII FIA UB untuk melanjutkan jenjang studi, dari angkatan PII FIA UB 2011-2014. Awarde LPDP PII FIA UB hanya berjumlah 3 alumni yaitu Mas Dedy (2011) mengambil Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia, Mba Rani (2012) mengambil Magister Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran dan Saya (2014) yang baru saja lolos subtansi LPDP 2018. 

Keuntungan Beasiswa LPDP

Dilihat dari prospeknya, Beasiswa LPDP memiliki keuntungan seperti pendanaan penuh saat menempuh jenjang studi, mencetak calon pemimpin bangsa oleh karenanya LPDP mencari calon pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan dan sosial yang tinggi. 

Selain itu, LPDP juga memberikan kewajiban bagi awardee LPDP untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia nantinya. Penulis berharap, artikel ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa PII FIA UB untuk semakin tertarik dan berminat melanjutkan jenjang studi magister dan bergabung sebagai Awardee LPDP pada masa akan datang.

Sekilas tentang Beasiswa LPDP

Beasiswa LPDP adalah program beasiswa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Kementerian Keuangan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter pemimpin, profesional, saintis, dan teknokrat(1). 

Beasiswa LPDP atau dikenal juga Beasiswa Pendidikan Indonesia terdiri dari Beasiswa Reguler; Beasiswa Disertasi; Beasiswa Dokter Spesialis; Beasiswa Afirmasi (Beasiswa Daerah Tertinggal, Beasiswa Alumni Bidikmisi Berprestasi, Beasiswa Individu Berprestasi dari Keluarga Miskin/Prasejahtera, Beasiswa Prestasi Olahraga, Seni, Kebudayaan, dan Keagamaan, Beasiswa Penyandang Disabilitas, Beasiswa PNS/TNI/POLRI, Beasiswa Santri, Beasiswa Prestasi Olimpiade Bidang Sains, Teknologi, dan Keterampilan / Talent Scouting), Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI)*; dan Program Co-Funding. 

Beasiswa LPDP untuk jenjang magister sendiri terdiri dari Beasiswa LPDP Reguler dan Afirmasi untuk tujuan perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Pengalaman saya mengikut seleksi subtansi beasiswa LPDP pada tahun 2018

Komponen pendanaan Beasiswa LPDP

Komponen pendanaan yang diberikan kepada Awardee/Penerima Beasiswa LPDP meliputi: 

(1) Pendanaan pendidikan 

berupa Dana SPP Dana Tunjangan Buku, Dana Bantuan Tesis/Disertasi, dana bantuan seminar internasional, dana bantuan publikasi jurnal internasional, dan dana wisuda yang akan diberikan kepada awardee LPDP. 

(2) Pendanaan pendukung 

berupa dana transportasi, dana aplikasi visa, dana asuransi kesehatan, dana hidup bulanan, dana kedatangan, dana keadaan darurat, tunjangan keluarga, insetif univeristas yang akan diberikan kepada awardee LPDP[2]. 

Adapun perbedaan pendanaan yang diberikan kepada awardee LPDP berdasarkan pengamatan penulis yaitu berdasarkan perguruan tinggi tujuan dalam dan luar negeri.

Cara daftar Beasiswa LPDP

Proses pendaftaran (unggah) dokumen dilakukan secara daring melalui tautan Pendaftaran Beasiswa LPDP

Adapun proses pendaftaran meliputi registrasi dan verifikasi akun pendaftaran, pengisian informasi data diri dan informasi keluarga, pendaftaran beasiswa, riwayat pendidikan dan pekerjaan, informasi pengalaman organisasi, informasi lainnya, mengunggah dokumen, pengiriman data. 

Hal yang perlu diperhatikan saat mendaftar Beasiswa LPDP

Pada proses tahap ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kesesuain dengan data yang dimiliki dan jangan terlalu terburu men-submit data karena data yang telah ter-submit akan sulit untuk diubah.

Pada tahap pendaftaran, dokumen yang diunggah satu persatu, tidak perlu menunggu semua dokumen terkumpul semisal, unggah dokumen KTP, Kartu Keluarga, surat rekomendasi dan dokumen yang lain yang telah siap. 

Tips melengkapi dokumen saat mendaftar Beasiswa LPDP

Dokumen yang membutuhkan waktu, bisa diunggah setelah mendapatkan seperti Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba dengan masa berlaku paling lama 6 (enam) bulan sejak penutupan pendaftaran serta dokumen lain. 

Tips unggah dokumen saat pendaftaran Beasiswa LPDP

Jangan unggah dokumen waktu H-1 misal 30 menit sebelum penutupan pendaftaran, karena akan beresiko data yang di-submit tidak masuk alangkah lebih baik H-3 sebelumnya sudah submit data. 

Penulis sendiri melakukan unggah dokumen hari h saat penutupan, kurang dari 12 jam penutupan pendaftaran Beasiswa LPDP karena baru terkumpulnya dokumen-dokumen yang penulis butuhkan untuk di unggah.

Periode pendaftaran Beasiswa LPDP

Periode pendaftaran Beasiswa LPDP dalam negeri (LPDP DN) pada tahun 2018 yaitu pada tanggal 7 Mei – 8 Juni 2018. 

Beasiswa LPDP ditutup Juni merupakan salah satu tantangan bagi mahasiswa terutama penulis. Hal ini disebabkan karena pada saat periode tersebut umumnya, mahasiswa sedang menempuh skripsi/ proses penelitian/ proses sidang, sehingga perlu disiapkan dengan baik untuk segera cepat mengerjakan dan menyelesaikan skripsi sebelum bulan mei dan sudah mendaftar yudisium selambat-lambatnya awal bulan juni. 

Tidak harus Ijazah ketika mendaftar Beasiswa LPDP

Biasanya calon awardee LPDP tahun 2018 rata-rata merupakan angkatan yang lulus tahun 2013 ke bawah. Hal tersebut, wajar karena untuk memiliki salah satu dokumen yang wajib diunggah yaitu “Ijazah S1” dibutuhkan waktu lulus yang lebih cepat. 

Namun, penulis beruntung, terhitung penulis baru menyelesaikan sidang komprehensif pada tanggal 22 Mei 2018, dalam waktu kurang dari “1 minggu” tepat tanggal 28 Mei 2018 penulis berhasil menyelesaikan revisi dan segera mendaftar yudisium.

Penulis sempat ragu-ragu untuk mendaftar LPDP karena berdasarkan buku pedoman LPDP 2018 jelas menyatakan bahwa syarat minimal untuk bisa mengantikan Ijazah S1 adalah “Surat Keterengan Lulus” dan dalam situs FAQ LPDP menyatakan harus menggunakan Ijazah S1 sempat membuat penulis, untuk enggan mendaftar LPDP 2018. 

Namun, penulis berusaha untuk mencari cara mendaftar LPDP, mulai dari meminta transkrip akademik sementara di akademik karena nilai skripsi telah keluar dan meminta SKL sebelum yudisium kepada kasubag akademik, perlu menunggu waktu 1 minggu untuk mendapat jawaban dan hasilnya “Nihil” dan disarankan untuk meminta surat keterangan di “jurusan”. 

Pantang mundur, penulis meminta surat keterangan, alhamdullilah ada jalan, surat keterangan telah mendaftar yudisium dari jurusan dan transkrip akademik sementara, penulis gunakan untuk mendaftar beasiswa LPDP 2018. 

Tahapan seleksi beasiswa LPDP

Tahapan seleksi beasiswa LPDP terdiri dari 3 tahap yaitu Seleksi Administrasi; Seleksi Berbasis Komputer; Seleksi Substansi dan Penetapan Kelulusan sebagai berikut :

1. Seleksi administrasi

Seleksi administrasi merupakan tahapan pengecekan data dan berkas-berkas yang telah diunggah oleh pelamar. Tahap ini, pelamar mengisi data dan mengunggah dokumen yang nantinya akan di ­crosscheck ­pada saat seleksi subtansi, apabila ada dokumen yang tidak sesuai dengan yang diunggah pelamar dapat terancam blacklist dari pihak LPDP.

Tahapan ini merupakan tahapan mendebarkan bagi penulis, karena tahap ini seleksi berkas menunjukkan bahwa dokumen yang diunggah salah satunya “Ijazah S1 dan Transkrip akademik” yang penulis gantikan dengan “surat keterangan telah mendaftar yudisium dan transkrip akademik sementara” alhasil, penulis lolos tahap seleksi administrasi.

Baca juga : Pengalaman saya lolos seleksi administrasi Beasiswa LPDP

2. Seleksi Berbasis Komputer;

Seleksi Berbasis Komputer meliputi Tes Potensi Akademik (TPA); Soft Kompetensi; dan On the spot writing. Pengambilan keputusan peserta yang dinyatakan lulus pada Seleksi Berbasis Komputer berdasarkan hasil nilai Tes Potensi Akademik. Pelamar harus banyak belajar dan latihan soal-soal TPA serta update informasi berita terkini untuk dapat mengerjakan On the spot writing yang diberi waktu 30 menit.

Penulis, alhamdullilah lolos tahap seleksi administrasi, selanjutnya melanjutkan langkah ke Seleksi Berbasis Komputer. Tahapan ini merupakan baru bagi penulis dan peserta LPDP lain karena TPA menggunakan sistem CAT, dan nilai langsung keluar, alhasil penulis berada pada urutan tengah-tengah dari sekitar 78 peserta dari sesi jam 13.00 – 17.30 WIB untuk skor TPA.

Adapun jumlah peserta seleksi berbasis komputer untuk lokasi surabaya total 622 peserta. Ada 18 lokasi yang ditentukan LPDP untuk seleksi berbasis komputer dan wawancara. Sedangkan kuota beasiswa LPDP tahun 2018 yaitu sebanyak 4.000 penerima, dihitung secara keseluruhan tidak hanya magister.

Baca juga : Pengalaman saya lolos seleksi berbasis komputer Beasiswa LPDP

3. Seleksi Substansi dan Penetapan Kelulusan

Seleksi Substansi dan Penetapan Kelulusan meliputi Verifikasi dokumen asli pendaftaran; Leaderless Grup Discussion (LGD); dan Wawancara. Verifikasi dokumen asli pendaftaran meliputi pengecekan dokumen asli ketika pelamar unggah saat dokumen, Leaderless Grup Discussion (LGD) merupakan penilaian pelamar ketika berdiskusi membahas topik terkini dan pemecahan masalah yang diberikan, wawancara tahapan penilaian kelayakan pelamar yang menentukan pelamar layak menjadi awarde LPDP.

Penulis berhasil lolos tahap Seleksi Berbasis Komputer, melanjutkan sedikit langkah menjadi calon awardee LPDP 2018. Sebelum tahap Seleksi Substansi, penulis sering sharing dan kumpul bareng Awardee LPDP bertempat di UM, karena banyak Awardee LPDP yang semangat membagikan pengalamannya ketika Lolos seleksi subtansi LPDP, ada yang langsung lolos, 2 kali mencoba baru lolos dan bahkan ada yang 3 kali lolos, memiliki pengalaman berbeda ketika pengecekan dokumen, wawancara dan LGD.

Baca juga : Pengalaman saya lolos seleksi wawancara Beasiswa LPDP

Pengalaman penulis sendiri ketika pengecekan dokumen asli yang sudah di upload yaitu membawa “surat keterangan telah mendaftar yudisium dan transkrip akademik sementara” serta membawa SKL yang baru penulis miliki saat seleksi subtansi dan surat keterangan telah mendaftar wisuda karena sekali lagi penulis belum memiliki “ijazah S1”. Proses pengecekan dokumen berjalan lancar, penulis lolos. 

Melanjutkan sesi wawancara. Saat wawancara, ada tiga orang interviewer yaitu dari akademisi (Guru Besar), Perwakilan LPDP dan Psikolog. 

Adapun seputar pertanyaannya dari perwakilan LPDP terkait diri anda, kontribusi yang telah anda lakukan, pertanyaan menarik salah satunya “apa yang bisa anda lakukan terkait keilmuan saudara untuk bangsa indonesia?”. 

Kemudian Guru Besar bertanya terkait rencana studi, melihat rekam jejak digital, kebetulan penulis memiliki “blog pribadi” dan jurnal ilmiah yang telah terbit sangat diapresiasi oleh interviewer tersebut. Ibu psikolog berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan bagaimana untuk mengatasinya. 

Terakhir, pertanyaan penutup dari perwakilan LPDP “Anda sudah melakukan semua baik pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sebenernya anda mau menjadi apa ? Dosen atau Pemimpin?” penulis tersenyum saja.

Berikutnya penetapan kelululsan, saat mendebarkan, pengumuman sempat ditunda selama kira-kiran 2 minggu semakin membuat menarik. Alhasil, 20 September 2018 penulis “Lolos Seleksi Substansi” dan secara resmi sebagai awardee LPDP 2018.

Kesimpulan

Tahapan proses seleksi Beasiswa LPDP merupakan tahapan yang harus dijalani oleh pelamar, mulai dari seleksi administrasi, seleksi berbasis komputer dan seleksi subtansi serta penetapan kelulusan.

Melihat prospek yang bagus dari Beasiswa LPDP yang dikelola langsung oleh Kementrian keuangan republik Indonesia, semua awardee dibiyai secara penuh untuk melanjutkan jenjang studi salah satunya Beasiswa LPDP jenjang magister perlu dipersiapkan oleh mahasiswa PII FIA UB sejak dini agar dapat menjadi calon Awardee LPDP masa mendatang. 

Baik program LPDP DN yang sudah ada alumni PII FIA UB yang lolos dan menempuh studinya serta LPDP Luar Neger (LN) yang belum tersentuh oleh mahasiswa PII FIA UB. Di akhir, penulis mengajak dan mendorong seluruh mahasiswa PII FIA UB untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mendaftar beasiswa LPDP DN dan LN.

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya pula peneliti dapat sampai ke jenjang ini, Kedua orang tua penulis, Pemerintah Republik Indonesia, Ditjen Dikti melalui program Beasiswa Bidik misi yang telah membiayai kami

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) yang telah memberikan tempat untuk kami menuntut ilmu, Awardee LPDP subtansi malang yang memberikan arahan dan bimbingan, Mbak Rani sebagai mentor penulis, HMIP FIA UB yang telah mengundang penulis sebagai narasumber.

Daftar Bacaan

[1,2] LPDP.2018. “PEMBUKAAN BEASISWA LPDP TAHUN 2018” dalam https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/pembukaan-beasiswa-lpdp-tahun-2018/ diakses pada 10 Nopember 2018 pukul 10.00 WIB

LPDP.2018.User Manual Pendaftaran - Beasiswa LPDP LAYOUT 13 Maret 2017 up 16 maret. Jakarta: Kementrian keuanganRI.

LPDP.2018. Buku-Panduan-Penerima-Beasiswa-LPDP. Jakarta: Kementrian keuanganRI.

Materi Beasiswa LPDP 2021

Lihat juga: Materi Beasiswa LPDP terbaru yang saya sampaikan di seminar beasiswa yang diselenggarakan oleh EKM Pertanian UB.
Gani Nur Pramudyo
Gani Nur Pramudyo Halo saya Gani! Saya blogger yang menginspirasi melalui tulisan, peneliti metadata, dan long-life learner. Keperluan narasumber, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Pengalaman saya meraih Beasiswa LPDP (2024)"